1. Minum air mineral yang cukup sesuai kebutuhan badan
Praktisi ilmu urologi yang juga dosen di Fakultas Kedokteran Universitas Mataram itu memberikan saran, yakni memastikan cairan tubuh terjaga dengan minum air cukup. Yakni, minum air cukup (lebih dari 50 cc kali berat badan/24 jam). Kalau banyak keringat ya dilebihkan. Dengan target kencing minimal 0.5-1 cc kali kg BB / jam.
“Anggap BB kita 60 kg dalam 24 jam kencing kita min 720-1.000 cc dan jernih. Tidak pekat. Sekali kencing paling tidak 250-300 cc. Minimal 4 x kencing/hari,” jelasnya.
2. Imbangi asupan Kalsium dengan konsumsi Sitrat
Ia juga mengatakan bahwa memang cukup sulit untuk ngurangi makanan tinggi kalsium karena terlalu banyaknya makanan yang mengandung kalsium saat ini dengan kadar yang tidak tinggi. Kecuali memang terlihat kasat mata air minum yang dikonsumsi mengandung kapur.
Namun ia memberikan solusi yang bisa dijalani, yakni dengan tetap mengimbangunya dengan konsumsi makanan kaya sitrat.
“Yang bisa adalah konsumsi bahan pengikatnya yaitu sitrat. Bisa didapatkan dari jeruk nipis, lemon, berry dan anggur,” terangnya.
Karena dengan adanya sitrat yang berimbang dengan kalsium, mereka akan berikatan sehingga kalsium tidak akan mengendap di dalam ginjal.
3. Kurangi makanan tinggi kolesterol
Selanjutnya, dr Akhada juga memberikan saran agar mengurangi konsumsi makanan yang mengandung kolesterol tinggi. Karena menurutnya, kolesterol adalah salah satu bahan dasar dari asam urat.
“Kurangi konsumsi makanan tinggi kolesterol yang merupakan bahan dasar asam urat. Karena bisa terbentuk batu urat. Pilihan lain ya kurangi gula atau karbo. Karena tubuh akan ambil cadangan lemak untuk aktivitas fisik berat, misal olahraga rutin akibat dari kurangnya cadangan gula kita. So bahan penyusun asam urat berkurang,” tutur dr Akhada.
4. Waspada makanan mengandung oxalat
Dia juga memberikan informasi bahwa untuk bahan penyusun batu dari oksalat adalah kacang, bayam, cokelat, almond, kentang dengan kulitnya.
“Oksalat akan menjadi batu berikatan dengan kalsium. Jadi ketika kita minum air banyak dan konsumsi sitrat, potensi terbentuknya batu kalsium oxalat berkurang,” sambungnya.
5. Kurangi bahaya minuman berkarbonasi, teh dan sari buah kemasan
Terkadang banyak masyarakat yang abai dengan hal yang terakhir ini, apalagi masyarakat perkotaan. Minuman berkarbonasi seperti cola, kemudian teh manis dan sari buah kemasan instan juga memiliki potensi besar menjadi penyabab terjadinya batu ginjal.
“Minuman cola, teh manis dan sari buah kemasan bukan alami mengandung banyak fosfat dan fruktosa yang sangat bisa memicu terbentuknya batu ginjal,” tuturnya lagi.
Dengan informasi tersebut, ia berharap masyarakat lebih aware lagi dengan kesehatannya sendiri. Karena salah satu efek samping dari batu ginjal adalah gagal ginjal, alias menurun atau hilangnya fungsi kerja ginjal yang bisa berakhibat sangat fatal hingga kematian.
“Semoga berguna tweet pagi ini. Dan bisa menjadi perhatian teman-teman sekalian sehingga kita dijauhkan dari batu ginjal. Aamiin…,” pungkasnya.