Advertisement
Categories: Tak Berkategori

Seluruh Menteri Sri Lanka Mengundurkan Diri Usai Krisis Ekonomi

Advertisement

JAKARTA, HOLOPIS.COM – Seluruh menteri kabinet Sri Lanka dikabarkan mengundurkan diri setelah terjadi krisis bahan bakar minyak dan juga makanan terparah sejak beberapa dekade terakhir di negara itu.

Melansir CNN Internasional (4/4), Menteri Pemuda dan Olahraga Sri Lanka Namal Rajapaksa yang merupakan keponakan dari Presiden Sri Lanka, mengumumkan bahwa ia telah mengajukan pengunduran diri kepada kantor kepresidenan.

“Saya berharap ini akan membantu pemerintah dalam membangun stabilitas, dan saya tetap berkomitmen pada pilihan saya, partai saya, dan rakyat Hambantota,” kata Rajapaksa (4/4).

Dari seluruh 26 menteri yang mengundurkan diri di antaranya, Menteri Keuangan Basil Rajapaksa, Menteri Pertanian Chamal Rajapaksa dan Menteri Olahraga Namal Rajapaksa.

“Seluruh menteri telah memberikan surat resign agar presiden dapat membuat kabinet baru,” Kata Menteri Pendidikan, Dines Gunawardena dari Twitter (4/4).

Saat ini, Sri Lanka telah dilanda krisis ekonomi terburuk yang terjadi sejak mereka merdeka dari Inggris pada tahun 1948. Krisis itu menyebabkan pemadaman listrik yang berlangsung hingga setengah hari, bahkan lebih.

Harga BBM, makanan, obat-obatan, dll meningkat drastis. Antrean panjang pun terjadi di supermarket, pompa bensin, dan apotek.

Kemarahan publik pun memuncak dan menyebabkan aksi protes yang penuh kekerasan di Kolombo.

Para demonstran melemparkan batu bata, dan menyalakan api di luar kediaman Presiden Gotabaya Rajapaksa.

Menanggapi aksi demo yang brutal, pemerintah Sri Lanka sempat mengumumkan keadaan darurat, dan memberlakukan jam malam di beberapa bagian kota serta memblokir platform media sosial secara nasional.

Aksi protes akibat krisis ekonomi di Sri Lanka (Foto: Pradeep Dambarage/NurPhoto/Rex/Shutterstock)

Sementara itu, Presiden Gotabaya Rajapaksa tidak mengungkit soal pengunduran diri menterinya. Dalam sebuah pernyataan, ia hanya mendorong para partai untuk bekerja sama demi warga dan masa depan generasi Sri Lanka.

“Krisis saat ini adalah hasil dari beberapa faktor ekonomi dan perkembangan global. Sebagai salah satu negara demokrasi terkemuka di Asia, solusi harus ditemukan dalam kerangka demokrasi,” Kata Presiden Rajapaksa.

Kabar terbaru dilansir dari The Times India, Selasa (5/4), Presiden Rajapaksa mengumumkan tidak akan mengundurkan diri terkait keputusan hengkang dari kabinetnya.

Cadangan mata uang telah merosot ke 70% dalam dua tahun terakhir, menjadi $2,31 miliar (sekitar 33 triliun rupiah). Sri Lanka harus membayar utang sekitar $4 miliar (sekitar 57 triliun rupiah) selama sisa tahun ini, termasuk obligasi negara internasional senilai $1 miliar (sekitar 14 triliun rupiah) yang jatuh tempo pada bulan Juli.

Share
Published by
Darin Brenda Iskarina

Recent Posts

Cek Prakiraan Cuaca Jabar Selama Libur Natal 2024

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah merilis prakiraan cuaca Jabar (Jawa Barat) tiga harian…

6 menit ago

Mahfud MD Masih Optimis Pemberantasan Korupsi era Prabowo, Kita Tunggu Setelah 6 Bulan

JAKARTA - Mantan Menko Polhukam Mahfud MD mengatakan bahwa masih ada harapan besar kepada pemerintahan…

22 menit ago

Jelang Natal, Harga Emas di Pegadaian Masih Tak Bergerak

Harga emas batangan bersertifikat yang dijual di PT Pegadaian (Persero) terpantau masih tidak bergerak pada…

37 menit ago

Jadwal dan Link Live Streaming Misa Natal 2024 di Katedral Jakarta

Misa Natal 2024 akan berlangsung pada malam dan puncak Hari Raya Natal di Gereja Katedral…

52 menit ago

BMKG Prediksi Cuaca Jakarta Didominasi Hujan Sejak Pagi Hari, Cek Sebarannya

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah merilis informasi terkini perihal prakiraan cuaca Jakarta pada…

1 jam ago

Cuaca Jateng Berpotensi Turun Hujan, Cek Sebarannya

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merilis informasi terkini perihal prakiraan cuaca Jateng (Jawa Tengah)…

1 jam ago