JAKARTA, HOLOPIS.COM – Ketua Umum Pengurus Besar Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia (PB SEMMI) Bintang Wahyu Saputra merespon pemberhentian Terawan dari keanggotaan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) melalui putusan Muktamar ke 31 di Kota Banda Aceh akhir bulan Maret lalu.
Menurutnya, tindakan organisasi profesi dokter tersebut telah merusak masa depan dunia kesehatan Indonesia. Apalagi dinilainya, Terawan adalah salah satu sosok dokter yang seharusnya mendapatkan dukungan tinggi demi kemajuan dunia medis.
“Ini merusak dunia kesehatan, dunia kedokteran di Indonesia, karena sosok dokter berkualitas justru diberhentikan dari organisasi profesi,” kata Bintang Wahyu Saputra kepada wartawan di Jakarta, Selasa (5/4).
Bintang menilai, semestinya organisasi IDI mengedepankan prinsip kemanusiaan dalam pembinaan organisasi profesi tersebut.
“Semestinya kedepankan prinsip kemanusiaan, keilmuan Terawan berguna dan menyelamatkan banyak orang dalam dunia kesehatan, jangan karena hanya masalah etika, lantas menggugurkan prinsip kemanusiaan itu, itu berbahaya,” ujarnya.
Lebih lanjut, Bintang juga menambahkan bahwa di tengah kesulitan bangsa saat ini semestinya organisasi IDI tidak menciptakan kegaduhan.
“Rakyat saat ini sedang susah, sudah banyak masalah dalam negeri ini, semestinya IDI jangan buat gaduh, jadi menambah masalah,” tandasnya.
Bintang Wahyu Saputra mengatakan, organisasinya sedang mengkaji masalah ini untuk membawanya ke ranah hukum. Menurutnya. ini sebagai tanggung jawab moralitas organisasinya untuk menjaga nilai kemanusiaan dalam dunia kesehatan.
“Ya kami sedang kaji, pemberhentian dokter Terawan masuk delik pidana, atau perdata. Jika terpenuhi unsurnya kita akan laporkan atau menggugat Ikatan Dokter Indonesia, bahkan kami akan ajukan Judicial Review Undang-Undang Praktik Kedokteran atau UU Kesehatan,” pungkasnya.