Boy Rafli menambahkan selama ini peran pemuka agama sangatlah penting dan terbukti telah banyak berkorban demi merawat NKRI dari segala bentuk ancaman yang memecah belah bangsa.
“Indonesia dikawal oleh Ulama-ulama besar. Ulama menjadi penjaga garda bangsa. Bersama seluruh elemen masyarakat para pendiri bangsa ini sudah bersama sama dengan ulama mengusir dan melawan penjajah. Yang Alhamdulillah melahirkan bangsa Indonesia di tahun 1945 dengan semangat Hubbul Wathon Minal. Iman,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua Lembaga Keagamaan Persahabatan Ormas Islam dan Lembaga Persahabatan Ormas Keagamaan Said Aqil Siradj menyerukan kepada jamaah yang hadir untuk merawat dan menjaga Tanah Air Indonesia sebagai pengamalan Hubbul Wathan Minal Iman. Said Aqil menambahkan sejarah keIslaman di Indonesia sangat kental dengan semangat nasionalisme.
“Di Indonesia para Kyai, pejuang Islam dan dalam waktu yang sama juga pejuang mempertahankan tanah air Indonesia. Mari tanah air ini kita rawat dan kita jaga.
Said Aqil menambahkan peradaban Islam yang maju akan ada di negara yang kondusif, aman dan damai bukan dari negara yang hancur dan terpecah belah.
“Perkuat persaudaraan, persahabatan, lintas agama saling menghormati. Tidak boleh mencaci-maki. Beragama yang paling esensi adalah akhlakul karimah,” katanya.
Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Republik Indonesia, Muhammad Luthfi bin Yahya memberikan pujian dengan terselenggaranya acara ini. Menurutnya adanya Silahturahmi dan Dialog Kebangsaan BNPT yang telah digelar di banyak daerah termasuk di Cilegon merupakan bagian dari upaya penguatan nilai-nilai kebangsaan yang menghadirkan unsur-unsur penting yaitu Ulama, Pemerintah, Tokoh Agama dan Masyarakat.
“Kehadiran segala unsur dalam dialog kebangsaan ini merupakan hal yang penting dalam menjaga dan merawat NKRI,” tutur Habib Luthfi.