BANTEN, HOLOPIS.COM Kepala BNPT (Badan Nasional Penanggulangan Terorisme) Komjen Pol Boy Rafli Amar hadir dalam acara Silaturahmi dan Dialog Kebangsaan BNPT RI dengan Forkopimda, Tokoh Masyarakat dan Tokoh Agama dalam Rangka Pencegahan Paham Radikal Terorisme.

Di tengah acara tersebut, Komjen Boy Rafli menuturkan bahwa pihaknya terus berkomitmen untuk menjalin kerjasama dengan semua pihak. Tujuannya agar menciptakan situasi kondusif serta menjauhkan masyarakat Indonesia dari paham merusak, seperti intoleransi, radikal hingga mengarah kepada terorisme.

“Kami melakukan pencegahan agar Indonesia terhindar dari terorisme,” kata Komjen Pol Boy Rafli dalam sambutan acara yang digelar di kawasan Industri Krakatau Steel di Kota Cilegon, Provinsi Banten pada Rabu (30/3).

Jenderal polisi bintang tiga itu menyampaikan, bahwa kehadiran BNPT dalam adalah dalam rangka menggelorakan semangat persatuan dan kesatuan tersebut. Dan diakui Komjen Pol Boy, BNPT tidak bisa melakukannya sendiri dalam upaya penanggulangan radikalisme dan terorisme, maka dari itu pihaknya pun terus bekerjasama dengan seluruh tokoh agama salah satunya dengan Lembaga Keagamaan Persahabatan Ormas Islam dan Lembaga Persahabatan Ormas Keagamaan yang ada.

Kerjasama yang melibatkan tokoh agama dan tokoh-tokoh lainnya dalam semangat kerjasama multipihak (Pentahelix) merupakan bagian dari tugas BNPT dalam melakukan pencegahan masuknya paham radikal terorisme yang masih menjadi momok tersendiri bagi persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.

Di hadapan 5.000 lebih warga Cilegon yang hadir, Boy Rafli mengajak untuk waspada dengan propaganda terorisme yang kerap kali menunggangi narasi-narasi keagamaan. Menurutnya, propaganda tersebut harus dilawan bersama, sehingga jangan sampai anak muda dan warga negara Indonesia terpengaruh paham radikal terorisme. Apalagi propaganda tersebut sering dimunculkan dalam media sosial.

“Padahal di belakang narasi tersebut ada semangat permusuhan. Lebih dari 80 negara sudah terkena dampak terorisme.Kita harus jaga jangan sampai anak bangsa terjerumus paham radikal terorisme,” jelasnya.