JAKARTA, HOLOPIS.COM – Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Menkop UKM) Teten Masduki mengklaim bahwa saat ini Sarinah sudah sukses bertransformasi menjadi rumah untuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Langkah tersebut menurut Teten, dahulunya sempat terhambat ketika kepemilikan Sarinah belum sepenuhnya milik Pemerintah. Oleh karena itu, dengan kondisi yang sudah ada saat ini, sudah saatnya Sarinah menjadi rumah bagi produk UMKM unggulan dari daerah masing-masing.
“Produk UMKM itu bisa jadi berkelas karena rumahnya sendiri dan narasinya sendiri. Dulu saya agak ngotot ke pengelola mal agar 20 persen space diberikan untuk UMKM. Tapi ternyata itu bukan rumah mereka, enggak bisa bersaing (pelaku UMKM). Nah ini Sarinah jadi rumah UMKM yang nyaman,” kata Teten, Rabu (30/3).
Dengan status Sarinah saat ini, Teten berharap ini dapat menjadi contoh nyata bagi pemerintah daerah untuk membangun rumah bagi UMKM.
Hal ini bisa dilakukan dengan memanfaatkan gedung tua milik pemerintah yang diubah menjadi tempat oleh-oleh yang nyaman dan memiliki kualitas produk berdasarkan kurasi terlebih dahulu.
“Jadi ke depan UMKM itu harus punya narasi kuat untuk menjualnya dan punya tempat sendiri. Kita ini punya banyak gedung-gedung tua di banyak daerah. Jadi jangan lagi jualan di emperan, enggak bakal dihargai,” tukasnya.
Selain itu, Teten juga mendorong pemerintah daerah untuk memiliki agregator yang dapat menampung produknya, di mana nantinya dapat ditampilkan di Sarinah.
“Saya usul daerah itu harus punya agregator, baik itu koperasi atau perusahaan daerah yang membeli dulu produknya, nanti dari perusahaan daerah itu baru masuk ke Sarinah. Tentu nanti kurasi dan sebagainya antara agregator daerah dengan Sarinah. Kalau satu per satu kan akan rumit. Jadi peran agregator itu sangat penting dalam sistem produksi yang kecil atau mikro. Inikan sulit suplai mereka untuk stabil, baik kuantitas dan kualitas. Sehingga bisa di substitusi oleh yang lainnya,” jelasnya.