NTB, HOLOPIS.COM – Ratusan warga yang ada di wilayah Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB) menjadi korban banjir bandang yang melanda beberapa pedesaan.
Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan, banjir yang terjadi sejak Senin (28/3) itu juga disebabkan perubahan fungsi lahan pertanian milik warga.
“Peristiwa ini terjadi setelah hujan dengan intensitas tinggi dibagian hulu dan banyaknya alih fungsi lahan pertanian jagung hingga berdampak ke pemukiman warga,” kata Abdul, Selasa (29/3).
Abdul mengungkapkan, banjir bandang tersebut juga mengakibatkan setidaknya 50 unit rumah warga terdampak. Banjir bandang pun terjadi di empat desa yakni Desa Empang Atas, Desa Empang Bawah, Desa Bunga Eja yang terletak di Kecamatan Empang, dan Desa Labuhan Kuris di Kecamatan Lape. Diwilayah tersebut, sedikitnya 50 KK / 168 jiwa terdampak atas kejadian ini.
“Banjir dilaporkan sudah mulai berangsur surut. Pascakejadian, petugas BPBD setempat segera melakukan upaya penanganan darurat dengan menyiagakan tim reaksi cepat, salah satunya evakuasi warga dan kaji cepat di lapangan,” jelasnya.
Abdul menambahkan, petugas BPBD juga telah berkoordinasi dengan instansi terkait dalam memastikan keselamatan warga dan turut membantu penanganan darurat di lokasi terdampak.
Abdul kemudian menghimbau masyarakat diharapkan dapat melakukan aksi dini, salah satunya melakukan saling berkoordinasi antara masyarakat yang berada di kawasan hulu dengan mereka yang berada di sisi hilir.
Pasalnya, dari prakiraan cuaca beberapa hari mendatang, cuaca terbilang masih berpotensi hujan di lokasi kejadian.
Koordinasi dengan radio komunikasi dapat melibatkan organisasi masyarakat seperti RAPI, Orari atau penggunaan telepon selular untuk menginformasikan kondisi hujan di kawasan hulu.
“Ini akan membantu warga yang berada di sekitar daerah aliran sungai untuk melakukan evakuasi sejak dini. BNPB mengimbau pemerintah daerah untuk melakukan pelibatan berbagai organisasi dengan peran yang dimiliki untuk menginformasikan peringatan dini kepada masyarakat sehingga dampak korban jiwa dapat dihindari pada saat terjadi bencana,” imbaunya.