JAKARTA, HOLOPIS.COM – Inisiator Gerakan Nurani Kebangsaan (GNK) Habib Syakur Ali Mahdi Al Hamid sangat menyayangkan banyaknya orang yang tidak bijak di dalam menggunakan sosial media. Seharusnya kata Habib Syakur, sosial media adalah alat yang sangat tepat jika digunakan untuk meninjang kehidupan yang positif.
Namun demikian, penggunaan media sosial apapun jenis platformnya, diperlukan kedewasaan dan pemahaman yang baik bagi para penggunanya. Karena akan mudah berdampak buruk bagi mereka yang tidak memiliki dasar ilmunya.
“Tanpa literasi dan mental yang baik, penggunaan sosial media bisa mengarah kepada terciptanya keterbelakangan mental,” kata Habib Syakur kepada Holopis melalui sambungan telepon, Senin (28/3).
Hal ini disampaikan Habib Syakur untuk merespon munculnya netizen bernama Suhadi yang mencoba menjelek-jelekkan organisasi Nahdlatu Ulama (NU). Tak tanggung-tanggung, ia juga sampai menyerukan agar tidak perlu mempercayai kitab-kitab kaya para kiai.
“Suhadi, saya menilai sepertinya perlu perhatian khusus dari pakar-pakar psikologi kejiwaan untuk menyambut komentar-komentar negarif. Banser NU saya kira perlu menganggap dia sebagai eksperimen pada orang-orang yang tidak bijak bersosmed,” ujarnya.
Salah satu langkah untuk membuktikan Suhadi cacat mental atau memang melakukan unsur dugaan pelanggaran hukum dengan sadar dan sengaja adalah melalui mekanisme hukum. Habib Syakur menyarankan agar Banser NU melaporkannya kepada Kepolisian untuk pembuktian fakta.
“Perlu ada proses hukum supaya ada efek jera. Biar nanti sampai ada proses hukum (untuk membuktikan) apakah memang kendala psikologis kejiwaan atau seperti apa. Dan saya kira orang-orang seperti Pak Suhadi perlu dijauhkan dari HP saja,” tuturnya.
Ulama asal Kota Malang ini memberikan pemahaman kepada masyarakat luas agar tidak mendekati ponsel pintar apalagi platform digital ketika kejiwaan sedang tidak kondusif. Misalnya sedang marah, sedih maupun gundah gulana. Dikhawatirkan, dengan mengakses informasi di media sosial, justru menjadi korban hoaks dan hasutan di sana.
“Media sosial itu banyak narasi perusak mental seperti yang dilakukan ini oleh pak Suhadi. Medsos ini bisa mengakibatkan kelainan sindrom, bisa keterbelakangan mental, takut sama keadaan. Pak Suhadi ini menggambarkan sebuah lembaga yang tidak bisa diapresiasi, padahal kegiatan NU sangat mempersatukan anak bangsa,” pungkasnya.
Page: 1 2
Platform distribusi game digital, Steam menyajikan promo musim dingin yang bertepatan dengan akhir tahun, dimana…
Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong (STY) menyesalkan betul tersingkirnya Skuad Garuda dari Piala AFF 2024.…
Harga emas batangan bersertifikat yang dijual di PT Pegadaian (Persero) terpantau tidak bergerak pada perdagangan…
Timnas Indonesia harus angkat koper dari Piala AFF 2024. Pelatih Shin Tae-yong (STY) tetap mengapresiasi…
Ivan Juric secara resmi ditunjuk jadi manajer baru Southampton usai dipecat AS Roma belum lama…
Harga emas batangan bersertifikat keluaran PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) terpantau tidak mengalami perubahan pada…