JAKARTA, HOLOPIS.COM – Astronom Krisztián Sárneczky melalui akun Twitternya, mengumumkan telah menemukan sebuah asteroid berukuran besar melintas dekat bumi. Asteroid yang diperkirakan besarnya seukuran satu unit rumah ini, disebut dengan 2022 FB2.

Menurut bagan asteroid flybys NASA, asteroid 2022 FB2 memiliki ukuran 9 kaki (15 meter) dengan jarak 93.400 mil (150.000 kilometer). Jika dibandingkan jarak bumi dengan bulan, rata – rata sekitar 239.000 mil (385.000 kilometer).

Sedangkan, menurut database NASA para astronom pertama kali mendeteksi 2022 FB2 pada Sabtu (26/3). Flyby mengikuti jejak asteroid lain, yang disebut 2022 FD1, yang melintas hanya dalam jarak 5.400 mil (8.700 kilometer) dari Bumi pada Kamis (24/3).

Asteroid 2022 FD1 adalah batu ruang angkasa kecil, dengan perkiraan terbesar mengelompokkannya sekitar 12,1 kaki (3,7 meter).

Asteroid Berukuran Besar Ditemukan Seorang Astronom Melintas Dekat Bumi
Unggahan Astronom Krisztián Sárneczky di akun Twitternya, terkait penemuan asteroid 2022 FB2.

Sebelumnya, Sárneczky juga menemukan asteroid bernama 2022 EB5 yang benar-benar menabrak Bumi pada 11 Maret lalu dan terbakar di atas Laut Norwegia.

Itu ditemukan hanya dua jam sebelum tumbukan, dengan para astronom dengan cepat melakukan pengamatan lanjutan yang memungkinkan sistem bahaya, dampak Scout NASA memprediksi di mana dan kapan 2022 EB5 akan menghantam atmosfer Bumi.

“Asteroid-asteroid kecil seperti 2022 EB5 sangat banyak dan mereka cukup sering berdampak ke atmosfer – kira-kira setiap 10 bulan atau lebih,” kata Paul Chodas dari NASA, direktur CNEOS di JPL.

Ia menambahkan sangat sedikit dari asteroid ini yang benar-benar terdeteksi di luar angkasa, dan diamati secara ekstensif sebelum tumbukan.

“Pada dasarnya karena mereka sangat redup hingga beberapa jam terakhir dan teleskop survei harus mengamati titik langit yang tepat pada waktu yang tepat untuk satu untuk dideteksi,” jelas dia.

Chodas dan ilmuwan lain di seluruh dunia secara teratur mengawasi apa yang disebut NASA sebagai “asteroid yang berpotensi berbahaya” dengan orbit yang membawa mereka dalam jarak 4,6 juta mil (7,5 juta km) dari Bumi.