JAKARTA, HOLOPIS.COM Pemerintah melalui Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) menganggarkan dana sejumlah Rp 11 miliar untuk kebutuhan proyek pelapisan aspal di Komplek Gedung DPR RI, Jalan Jend Gatot Subroto, Kav 1, Senayan, Jakarta Pusat.

Melansir dari situs sirup.lkpp.go.id, nama proyek tersebut diberi nama ‘Pelapisan Aspal Hotmix Area Komplek DPR RI’, dengan kode tender RUP 35120066.

Sumber anggaran proyek yang mencapai Rp 1 miliar itu diketahui berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2022.

Adapun jadwal pemilihan tender tersebut telah dimulai pada awal Maret 2022 lalu, dan akan berakhir di bulan yang sama, yakni di akhir Maret 2022.

SS Laman LPSE DPR RI
Tangkapan layar laman resmi LKPP

Selain itu, LKPP juga telah menganggarkan dana Rp 48,7 miliar untuk kebutuhan penggantian gorden rumah dinas pejabat DPR RI yang berlokasi di Perumahan DPR RI, Kalibata, Jakarta Selatan.

Melihat dari situs resmi lpse.dpr.go.id, proyek yang diberi nama ‘Penggantian Gordyn dan Blind DPR RI Kalibata’ dengan kode tender 732087, menelan anggaran sebesar Rp 48,7 miliar yang diambil dari APBN tahun 2022.

Tender yang dibuat pada tanggal 8 Maret 2022 tersebut, saat ini masih berada pada tahap evaluasi administrasi, kualifikasi, teknis, dan harga. Tahapan tersebut dijadwalkan rampung pada 31 Maret 2022 mendatang.

Tercatat hingga hari ini, Senin (28/3), sudah ada 49 perusahaan yang terdaftar sebagai peserta tender tersebut.

Tender Gorden DPR RI
Tangkapan layar laman resmi LPSE DPR RI

Tanggapan Pimpinan DPR RI

Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad memberikan tanggapan terkait proyek yang menyangkut wakil rakyat dengan jumlah anggaran yang terbilang fantastis. Dasco menjelaskan, bahwa anggaran itu sudah lama diusulkan oleh Sekretariat Jenderal DPR RI.

“Ini diusulkan oleh kesekjenan tapi sudah lama,” ujar Dasco, Senin (28/3).

Terkait proyek pelapisan aspal, Dasco mengatakan bahwa seluruh jalan di komplek gedung DPR RI memerlukan pengaspalan. Ia berdalih karena akan menerima tamu delegasi dari puluhan negara.

“Jalan di DPR ini sudah berkali-kali ulang dilapis-dilapis tapi kemudian diputuskan harus diaspal secara keseluruhan karena nanti pada bulan Juli ada delegasi sekitar 38 atau 40 negara yang akan datang ke DPR,” ujar politikus Gerindra ini.

DPR ingin memperlihatkan kesan yang baik bagi para delegasi. Apalagi, aspal di DPR sudah banyak yang rusak.

“Kita ingin kesan terhadap parlemen kita ini juga kurang baik. Ya bisa lihat sendiri wartawan nanti, aspal-aspal ini kayak gimana,” jelas Dasco.

Sementara, untuk gorden rumah dinas yang menelan anggaran puluhan miliar rupiah itu, kata Dasco, untuk mengganti gorden yang sudah sejak 2015 tidak diganti. Selain itu, banyak juga rumah dinas yang tidak ada gordennya.

Ia mengatakan, tender penggantian gorden rumah dinas DPR RI baru bisa terlaksana tahun ini karena anggaran di tahun-tahun sebelumnya tidak memiliki anggaran sehingga baru diusulkan 2022.

“Nah karena anggaran yang tidak mencukupi kemarin-kemarin itu sehingga kemudian diputuskan pada tahun ini diganti dengan lelang yang terbuka,” ujar Dasco.

Selain itu, pergantian gorden diusulkan Kesekjenan DPR karena keluhan anggota dewan.

“Itu pun atas usulan Sekretariat Jenderal DPR yang menerima keluhan anggota, bukan cuma periode ini, tapi juga periode yang lalu,” kata Dasco.

Dasco beralasan anggaran besar itu karena jumlah anggota dewan yang menempati rumah dinas sudah banyak sehingga perlu diganti.

Mengenai masalah spesifikasi, ia mengaku tidak ikut campur.

“Persentase antara yang tidak menempati dan menempati saya rasa lebih banyak yang ditempati karena ini banyak yang dari daerah, kita sudah cek itu,” kata Dasco.