JAKARTA, HOLOPIS.COMKetua Umum Pengurus Besar Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia (PB SEMMI), Bintang Wahyu Saputra mendesak kepada Presiden Joko Widodo untuk segera menstabilkan bukan hanya kelangkaan, melainkan terkait harga minyak goreng juga.

“Minyak goreng sekarang dikeluhkan masyarakat, banyak yang menjerit bukan hanya langka tetapi karena harganya mahal, Presiden Jokowi harus selesaikan ini segera sebelum bulan puasa dan ramadhan,” kata Bintang Wahyu Saputra kepada wartawan di Jakarta, Jumat (25/3).

Menurutnya, hal itu merupakan kewajiban pemerintah didasarkan atas perintah Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 Tentang Pangan.

“Stabilitas pangan termasuk minyak goreng, ini tanggung jawab pemerintah, harus dimengerti Itu perintah Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang pangan loh,” ujarnya.

Dirinya pun secara tegas menyarankan kepada Pemerintah untuk menghentikan segala bentuk kegiatan ekspor yang berkaitan dengan minyak goreng.

“Ini kita ngapain ekspor sih? Wong di dalam negeri masih terjadi kelangkaan bahkan harga mahal. Harus dihentikan dong kegiatan ekspor yang berkaitan dengan minyak goreng,” tandasnya.

Kemudian, Bintang pun menyampaikan jika Pemerintah tidak segera mengatasi kelangkaan dan tingginya harga minyak goreng, organisasinya akan menggerakkan aksi people power.

“Minyak goreng itu kebutuhan utama rakyat, masalah dapur rakyat ini, ini memperihatinkan, harus segera selesai. Jika tidak, saya akan gerakan massa, instruksikan organisasi bergerak secara besar-besaran pada 29 provinsi dan 117 kabupaten,” ancam Bintang.

Lebih lanjut, Bintang pula mengatakan bahwa seluruh pihak komponen bangsa baik legislatif maupun eksekutif untuk fokus menyelesaikan kelangkaan dan tingginya harga minyak goreng bukan fokus terhadap perpanjangan jabatan atau penundaan pemilu.

“Tolong urusi rakyat, tolong selesaikan masalah yang membuat rakyat menjerit, utamakan rakyat terlebih dahulu dong, saya heran dengan pihak-pihak yang justeru terus menerus bicara tentang kekuasaan yakni perpanjangan jabatan atau penundaan pemilu, ngotot sekali. Minyak Goreng saja tidak selesai, Rakyat saat ini saja sedang susah,” tukasnya.

Bintang Wahyu Saputra mengatakan, bahwa organisasinya membuka ruang debat jika masih ada legislatif dan eksekutif yang terus mendorong perpanjangan jabatan atau penundaan pemilu.

“PB SEMMI membuka forum debat, menantang eksekutif maupun legislatif, siapa-siapa yang terus mendorong perpanjangan jabatan Presiden atau penundaan pemilu untuk segera debat dengan kami. Lebih urgensi kekuasaan dibanding perut rakyat?,” pungkasnya.