Ia juga menyampaikan rasa kecewanya kepada Presiden Joko Widodo dan pemerintah pusat karena tidak menggubris aksi yang digelarnya hari ini.
“Sampai sekarang tidak ada niatan baik dari pihak Istana untuk terima delegasi, maka kita harus siap berjuang dan bertahan, kalau perlu menginap,” pungkasnya.
Usai Slamet Maarif berorasi, microphone pun diserahkan kepada mantan Imam FPI Banten, KH Abdul Qohar Al Qus. Ia pun menyampaikan orasi semangatnya agar para massa aksi tetap semangat berjuang demi membela agama.
Namun tak lama ia berorasi, tiba-tiba mobil komando bergerak ke arah Jalan Medan Merdeka Barat. Sayangnya, kepolisian pun cepat bergerak dan menahan agar massa tidak sampai merangsak ke arah Istana.
Sempat terjadi gesekan fisik antara aparat dengan massa aksi yang ingin memaksakan diri melakukan long march dari Patung Kuda ke Istana Negara. Namun para komando aksi meminta agar massa mundur sekaligus membubarkan aksi dengan tertib.