Kemudian tuntutan keempat adalah mendesak kepada pemerintah agar melepaskan diri dari hegemoni oligarki. Menantu Habib Rizieq Shihab itu menyebut bahwa salah satu bukti nyata bahwa negara sedang dikuasai oleh kartel dan oligarki adalah polemik minyak goreng.
“Selamatkan NKRI dari cengkraman oligarki. Kemarin minyak langka gara-gara siapa, gara-gara oligarki,” tandasnya.
Poin terakhir, Habib Muhammad Alatas meminta agar pemerintah Indonesia bersama dengan DPR RI sebagai legislatif membuat regulasi tentang anti islamofobia.
“Setop Islamofobia, sesuai keputusan PBB yang perangi islamofobia. Islamofobia adalah cara licik untuk melawan islam,” ucapnya.
Lebih lanjut, ia pun menyatakan jika lima tuntutan itu tidak direspon baik oleh pemerintah dan para pemangku kebijakan, maka dirinya akan mengorganisir massa yang lebih banyak lagi untuk melakukan aksi lanjutan berjilid-jilid.
“Tuntutan ini kita minta kepada Presiden Jokowi, kalau Jokowi tidak bisa menjawab 5 tuntutan umat, maka kita sarankan Jokowi mundur. Karena telah diatur di TAP MPR Nomor 6 Tahun 2001, jika Presiden tidak dipercaya rakyat, maka harus mundur,” pungkasnya.