BALI, HOLOPIS.COM Presiden Jokowi melontarkan ancaman untuk melakukan reshuffle terhadap sejumlah menteri yang masih nekat melakukan impor terhadap barang barang yang sebenarnya masih bisa diproduksi di dalam negeri.

Dalam pengarahannya kepada menteri dan sejumlah kepala daerah di Bali, mantan Walikota Solo itu merasa kesal ketika dirinya masih saja menemukan impor barang yang tidak perlu dan malah menghabiskan anggaran.

“Kementerian ya sama saja itu, tapi itu bagian saya, reshuffle sudah. Heh saya itu, kayak gini enggak bisa jalan. Sudah di depan mata, uangnya ada, uang-uang kita sendiri, tinggal belanjakan produk dalam negeri saja sulit,” kata Jokowi, Jumat (25/3).

Jokowi kemudian merasa kesal ketika dirinya mendapatkan sambutan tepuk tangan mengenai banyak APBN mapun APBD yang dihambur-hamburkan oleh Kementerian maupun daerah untuk memberli barang impor.

“Uang-uang APBN, uang rakyat, uang kita sendiri kok dibelikan barang impor. Kita ini gimana sih kadang-kadang? Aduh. Saya detailkan lagi, geregetan saya. Yang tepuk tangan nanti, kalau barang-barangnya tidak masuk ke e-Katalog, kemudian targetnya tidak tercapai saya umumin nanti. Setuju enggak? Umumin, sudah. Kita ini memang harus terbuka apa adanya,” tegasnya.

“Dan saya minta, memastikan bahwa implementasi kebijakan ini berjalan betul-betul segera di lapangan. Setiap daerah saya katakan bagus, kalau bisa membentuk tim penggunaan produk dalam negeri, sudah,” sambungnya.

Untuk mewujudkan ancaman tersebut, Jokowi kemudian memerintahkan Sri Mulyani untuk segera melakukan pengawasan dan invetarisir barang-barang impor apa saja yang masuk ke Indonesia. Jokowi bahkan perintahkan Sri Mulyani untuk memotong anggaran DAK dan DAU kepada pihak yang masih melanggarnya.

“Menteri Keuangan, BPKP betul-betul mengawasi. Sudah berapa sih transaksi yang ada dan laporan harian ke saya. Konsekuensinya, saya sudah sampaikan kemarin ke Menteri Keuangan, “Sudahlah, kalau ada yang enggak semangat, potong DAK-nya.” tegasnya.

“Setuju? Setujunya enggak semangat, kelihatannya pada sudah pada ngeri semuanya. Saya potong betul itu nanti. DAU-nya hati-hati, saya tahan, jika ada yang tidak taat terhadap apa yang sudah kita sepakati pada hari ini,” tambahnya.

Diketahui dalam arahan sebelumnya, Jokowi menegur sejumlah menteri yang melakukan pemborosan anggaran dengan pembelian barang impor. Mulai dari Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo sampai ke Mendikbudristek Nadiem Makariem.