Sabtu, 21 September 2024
Sabtu, 21 September 2024

Bapak Psikoanalisis, Sigmund Freud

JAKARTA, HOLOPIS.COM – Bapak Psikoanalisis, Sigmund Freud, lahir di kota kecil Freiberg, Moravia 6 Mei 1856. Ayahnya adalah seorang pedagang wol dengan pemikiran yang maju dan selera humor yang baik. Ibunya, seorang wanita yang aktif dan merupakan istri kedua Ayahnya dengan usia 20 tahun lebih muda.

Pada saat ia berusia 4 atau 5 tahun, keluarganya pindah ke Wina, dimana dia menghabiskan sebagian besar hidupnya.

Sebagai anak cerdas dan selalu mendapat nilai tertinggi di kelasnya, dia melanjutkan pendidikan ke fakultas kedokteran di Universitas Wina tahun 1881.

Semasa kuliah, dia terlibat dalam berbagai penelitian di bawah arahan profesor fisiologis bernama Brucke.

Freud adalah seorang yang sangat teliti dalam melakukan riset. Dimana fokus utamanya adalah , dia pernah mencoba menciptkan teknik khusus untuk merangsang sel otak.

Pemikiran Freud Tentang Jalan menuju lahirnya The Interpretation of Dream

Selama belajar di universitas, Freud bekerja di laboratorium seorang ahli fisiologi dan penganut aliran positivis, Ernest Brucke. Teman sejawat Brucke yang cukup berpengaruh, Herman Helmholtz — yang menghasilkan banyak karya tulis, di antaranya tentang teori termodinamika — juga memberikan pengaruh yang cukup besar bagi Freud, demikian juga fisikawan dan filsuf Gustaf Fechner.

Ketiga orang ini merupakan wakil dari dunia medis yang beraliran positivism dan vitalisme yang mendominasi banyak tempat termasuk di Wina selama tiga dasawarsa terakhir dalam abad kesembilan belas.

Pengaruh mereka secara khusus terlihat dari teori Freud tentang energi psikis yang “ terbatas” dan “ tidak terbatas” dalam sebuah karyanya yang diterbitkan secara anumerta, yaitu “ Proyek untuk suatu psikologi ilmiah”. Pada tahun yang sama , yaitu tahun 1895.

Freud dan Breuer, yang pada awalnya mengawali pekerjaan mereka dari kasus Anna O, menerbitkan karya berjudul Studies in Hysteria. Dengan demikian penelitian Freud pada kegiatan psikis mulai bergerak ke arah baru. Yang tampaknya mengakibatkan kesembuhan Anna O melalui katarsis (pelepasan ketegangan) adalah sebagaimana dikatakan oleh sang pasien itu “ pengobatan dengan melakukan kegiatan berbicara” (“talking care”).

Sebenarnya ,”talking care” merupakan hasil cara kerja menurut model psike seorang fisikalis atau vitalis: ketegangan dilepaskan ( dicapai melalui homeostatis) melalui pembicaraan dan intepretasi — artinya , melalui suatu manipulasi makna.

Titik tolak Freud adalah pendapatnya tentang tidak adanya resep pasti untuk menafsirkan mimpi. Setiap unsur (biasanya suatu citra/imaji) harus ditafsirkan seolah-olah ini baru pertama kali dilakukan. Ini karena mimpi itu lebih merupakan bahasa daripada produk suatu proses linguistik : ia mirip sebuah idiolek.

Hal ini karena Freud menunjukkan bagaimana suatu mimpi memperluas bahasa dan interpretasi sampai batas-batasnya sehingga di luar psikoanalisis, khususnya dalam bidang interpretasi wacana, karyanya menjadi cukup berpengaruh.

Kompleks Oedipus dan Tentang Ego

Selain memperkenalkan teori tentang “tafsir mimpi” Freud dikenal juga sebagai perumus konsep kompleks Oedipus. Secara harfiah ini adalah gejala yang diamati oleh Freud ( dan ini menggambarkan analisis dirinya) di mana sang anak laki-laki ( seperti Oedipus yang ada dalam mitologi Yunani) ingin menyingkirkan ayahnya agar bisa tidur dengan ibunya.

Tema yang terkait dengan hal itu muncul dalam Totem and Taboo saat Freud menunjukkan mitos tentang pembunuhan dan penyantapan bapak yang jahat dalam gerombolan Darwinian purba. Sebagai tindakan penyesalan dan ungkapan rasa bersalah, anak laki-laki dari sang bapak tersebut segera menghentikan inses/ hubungan langsung dengan istri ayahya, dan membentuk suatu tatanan simbolik : tatanan hukum.

Oedipus dan kisah tentang gerombolan purba memberikan gambaran tentang bagaimana ketidaksadaran (proses primer) selalu berusaha untuk menghindari represi dan dengan demikian menghindari tatanan simbolik ( proses sekunder) . Di sini ia meninggalkan tanda pada yang simbolik sebagai suatu gejala ( seperti selip lidah/igauan).

Akhir Hidup Sigmund Freud

Karya besar terakhir Freud, Der Mann Moses und die monotheistische Religion (1939; Moses and Monotheism), lebih dari sekadar “novel sejarah” dari yang awalnya ia inginkan. Musa telah lama menjadi figur penting bagi Freud.

Buku itu sendiri berusaha memecahkan misteri asal-usul Musa dengan mengklaim bahwa ia sebenarnya adalah seorang bangsawan Mesir sejak lahir yang telah memilih orang-orang Yahudi untuk tetap hidup.

Musa dan Monoteisme diterbitkan setahun setelah Hitler menginvasi Austria. Freud terpaksa melarikan diri ke Inggris. Buku-bukunya termasuk yang pertama dibakar, sebagai buah dari “ilmu pengetahuan Yahudi”, ketika Nazi mengambil alih Jerman.

Freud telah menderita kanker pada tahun 1923 dan meninggal enam belas tahun kemudian, yaitu beberapa minggu setelah Perang Dunia II pecah. Namun tentu, kematiannya tidak menghalangi penerimaan dan penyebaran ide-idenya.

Ide-idenya masih diperdebatkan sampai sekarang, dan teknik serta interpretasinya diterima secara luas sebagai dasar psikoanalisis modern.

Temukan kami juga di Google News lalu klik ikon bintang untuk mengikuti. Atau kamu bisa follow WhatsaApp Holopis.com Channel untuk dapatkan update 10 berita pilihan dari redaksi kami.

Rekomendasi

berita Lainnya
Related

Biografi Ibnu Khaldun, Sang Bapak Ilmu Sosiologi dan Sejarawan Terbesar

Ibnu Khaldun merupakan seorang pemikir dan sejarawan yang sangat berpengaruh dalam perkembangan ilmu sosial dan sejarah di tatanan kehidupan saat ini. Ia diketahui lahir pada tanggal 27 Mei 1332 di Tunis, yang sekarang merupakan bagian dari Tunisia.

Profil Khofifah Indar Parawansa yang Dijagokan Golkar Maju Pilgub Jatim

Partai Golkar telah resmi memberikan dukungan kepada Khofifah Indar Parawansa untuk maju kembali sebagai calon gubernur di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Timur (Jatim) pada November 2024 mendatang.

Kisah Singkat Sunan Muria Sebarkan Cahaya Islam di Lereng Gunung Muria

Di lereng Gunung Muria yang menjulang tinggi, terukir kisah inspiratif Sunan Muria, salah satu Walisongo yang mendedikasikan hidupnya untuk menyebarkan Islam di tanah Jawa.
Prabowo Gibran 2024 - 2029
Ruang Mula

Berita Terbaru