JAKARTA, HOLOPIS.COM – Sastrawan Rusia Terbesar Fyodor Mikhailovich Dostoyevsky lahir pada tahun 1821. Ia merupakan anak ke-2 dari 7 bersaudara pasangan Mikhail dan Maria Dostoyevsky.
Ibunya meninggal pada tahun 1837 akibat tuberkulosis dan Ayahnya meninggal pada 1839 tanpa diketahui penyebab pastinya. Tetapi, isu yang paling dipercayai adalah ayahnya dibunuh oleh warga setempat dengan cara ditenggelamkan ke dalam cairan Vodka.
Fyodor membenci matematika, ia selalu memusatkan perhatiannya terhadap sastra dan menulis novel pendek pertamanya dalam sebuah surat yang berjudul Bednye lyudi (Povera Gente/Poor Folk) yang mendapat sambutan baik dari kritikus liberal yaitu Vissarion Belinsky.
Pada tahun 1849, Fyodor tertangkap dikarenakan menentang seorang kaisar Rusia yang sangat reaksionisme yaitu Tsar Nikolai I yang pada akhirnya membuatnya harus berkecimpung didunia militer selama 5 tahun lamanya. Hal tersebut menjadi titik balik bagi karakter seorang Fyodor Dostoyevsky.
Ia meninggalkan semua gagasan dan idealismenya dan menjadi seorang umat kristen yang menentang nihilisme dan sosialisme. Lalu, memasuki tahun 1860 ia mulai menulis sastra-sastra bersama kakaknya, Mykhailo. Tetapi karya yang diciptakan bersama kakaknya selalu mengalami kegagalan.
Setelah itu, pada tahun 1864, Fyodor sangat terpukul dengan kematian istrinya, disusul oleh kematian Mykhailo, dan keuangan Fyodor hancur dikarenakan hutang bisnisnya dan kewajibannya untuk membiayai istri kakaknya serta anak-anaknya.
Fyodor tenggelam dalam tekanan dan depresi yang ia larikan dengan berjudi tetapi terus menerus mengalami kekalahan.
Pada tahun 1866 ia menyelesaikan bukunya yang berjudul Crime and Punishment dengan tergesa-gesa karena mengharapkan uang muka dari penerbitnya, sebab ia sudah tidak memiliki uang sepeserpun setelah habis-habisan berjudi.
Ia juga terjerat hutang dengan sang penerbit akibat perjudiannya yang menyebabkan Fyodor harus menyelesaikan sebuah karangan baru atau sang penerbit akan mengklaim semua hak cipta atas karya Fyodor. Selang beberapa waktu singkat setelah Crime and Punishment muncul, ia pun menerbitkan karangan baru yaitu The Gambler.
Dengan berniat untuk kabur dari para rentenir ditempat asalnya, Fyodor melarikan diri ke Eropa Barat, dia berusaha membangun kembali hubungan cinta dengan seseorang bernama Apollinaria yang berujung dengan patah hati.
Hingga akhirnya ia bertemu dengan Anna Grigorevna yang menjadi istri keduanya pada tahun 1867. Dan kehidupan Fyodor mulai membaik, karya-karyanya menjadi terkenal dan tersebar ke hampir seluruh bagian dunia.
Setelah melihat kehidupannya yang berat, hal tersebut mempengaruhi gaya penulisan dari karya-karyanya. Semua karyanya menghadirkan tokoh-tokoh yang tertekan, putus asa dengan pemikiran-pemikiran yang sangat ekstrim sehingga hal tersebut membuktikan bahwa Fyodor memiliki pemahaman yang luar biasa mengenai psikologi manusia dan analisis mendalam mengenai keadaan politik, sosial, spiritual serta ekonomi yang terjadi di Rusia pada masanya.
Dan pada akhir karyanya, beliau memprediksi way of thinking manusia di masa modern. Terutama pada karyanya yang berjudul Notes from Underground tahun 1864.
Karya tersebut memiliki pengaruh yang sangat luas, dan menjadi pedoman serta dasar pemikiran dari para filsuf-filsuf terkenal seperti Herman Hesse, Marcel Proust, William Faulkner, Albert Camus, Franz Kafka, Friedrich Nietzsche, Henry Miller, Yukio Mishima, Gabriel Garcia Marquez, dan Joseph Heller. Semua tokoh-tokoh tersebut berdiri dibawah bayang-bayang Fyodor Dostoyevsky.
Hingga hari ini, novelis asal Amerika yaitu Ernest Hemingway pun masih mengutip dan bercermin pada karya-karya dari Fyodor yang memberikan pengaruh besar pada karyanya.