“Dari situ saya menemukan 2 alamat lain yg juga mencurigakan: alamat 2: 0x00343217b01188388c0e3242278231ace35e1b61 dan alamat 3: 0x3c02290922a3618a4646e3bbca65853ea45fe7c6,” tulis Robin.
“Sampai sini telah ditemukan 3 alamat mencurigakan yg terelasi terhadap alamat 1, pasti penasaran kan itu alamat isinya apa?,” imbuhnya.
Robin menyebut, dari ketiga alamat tersebut, diketahui koleksi aset digitalnya bernilai puluhan milyar rupiah.
“Kalau kita cek di eterschan, 3 alamat tersebut memiliki koleksi aset digital bernilai puluhan milyar,” ungkapnya.
Dari alamat pertama, diketahui memiliki 763 aset kripto senilai US$ 5,458,875 atau setara dengan Rp 78 milyar. Alamat kedua memiliki aset kripto 241 ditambah 17 aset Non-Fungible Token (NFT) senilai US$ 3,701,593 atau setara dengan Rp 53 milyar, dan alamat ketiga 241 aset dan 49 NFT senilai US$8,677,694 USD atau setara dengan Rp 124 milyar.
“Tetapi apakah 3 alamat tersebut adalah fix milik tersangka? Belum tentu bisa jadi itu punya bandar yang memang lagi mainin pasar aja, walaupun aneh bandar beraksi pas tingkat kepercayaan masyarakat pada koin X lagi hancur-hancurnya, uang siapa yang mau dipertaruhkan dengan resiko sebesar itu?,” ujarnya.
Untuk itu ia mencari tahu lebih dalam guna mendapat petunjuk yang lebih jelas lagi. “Saya yakin salah satu dari 3 alamat tersebut adalah milik tersangka atau yang dititipkan tersangka ke orang lain, karena semua 3 alamat tersebut masih aktif bertransaksi sampai saat ini,” terangnya.
Founder Rantai Nusantara Foundation (nuchain) tersebut mengatakan, dirinya hanya butuh satu konfirmasi lagi, yakni CEX apa yang dipakai tersangka selama ini. Dari sanalah nanti bisa traceback, karena 3 alamat tersebut menggunakan 3 CEX yang berbeda-beda.
“Akhirnya saya cari-cari kapan tersangka pernah share atau tidak sengaja share screenshot wallet-nya, kemudian saya dapat sebuah video dimana tersangka ternyata pernah mamerin pendapatannya di kripto pada tgl 27 desember 2021,” katanya.
“Dari situ saya cari CEX yang punya tampilan berwarna biru seperti itu, memang ada beberapa tetapi yang paling mirip adalah Coinbase dan saya menemukan ada Coinbase di aliran transaksi masuk alamat 1 pada transaksi USDT. Sementara alamat 2 ada Binance, dan alamat 3 ada Indodax,” imbuhnya.
