JAKARTA, HOLOPIS.COM – Peringatan Hari Kesehatan Mulut Sedunia diharapkan menjadi hari untuk meminta dunia bersatu demi membantu mengurangi beban penyakit mulut, yang mempengaruhi individu, sistem kesehatan dan ekonomi di mana-mana.
Dilansir dari laman World Oral Health Day, kegiatan yang berlangsung pada 20 Maret ini mengajak kita untuk lebih perhatian lagi dalam menjaga kesehatan mulut yang kadang masih kurang mendapat perhatian.
“Tujuannya adalah untuk memberdayakan orang dengan pengetahuan, alat dan kepercayaan diri untuk mengamankan kesehatan mulut yang baik,” dikutip dari laman World Oral Health Day.
Peringatan Hari Kesehatan Mulut Sedunia ini juga mempunyai sejarah yang sebenarnya hampir mirip dengan Hari Kesehatan Gigi dan Mulut yang jatuh pada 12 September.
Pemilihan tanggal 12 September menjadi Hari Kesehatan Gigi dan Mulut Sedunia kemudian juga berdasarkan pertimbangan berlangsungnya Konferensi Internasional WHO, pada tanggal 12 September 1978, mengenai pelayanan kesehatan primer yang menghasilkan dokumen bersejarah piagam Alma Alta.
Selain itu, tanggal tersebut juga untuk menghormati jasa pendiri FDI World Dental Federation Dr Charles Gordon yang lahir pada 12 September 1854.
Berdasarkan pertimbangan tersebut, FDI World Dental Federation menghimpun organisasi profesi dokter gigi sedunia dalam sidang umum 26 Oktober 2007 di Dubai, dan menetapkan 12 September sebagai Hari Kesehatan Gigi dan Mulut Sedunia.
Peringatan ini dilaksanakan dalam rangka menunjang peningkatan kesehatan gigi dan mulut masyarakat dalam tingkat global.
Hari Kesehatan Gigi dan Mulut juga menjadi kesempatan untuk melakukan kegiatan dan inisiatif khusus yang berkaitan dengan kesehatan gigi dan mulut serta pengaruhnya terhadap kesehatan umum maupun kehidupan sosial.
Sebagai catatan, sebagaimana ditulis Wikipedia, FDI World Dental Federation menyelenggarakan agenda tahunan Hari Kesehatan Mulut Sedunia sejak 2013.
Peringatan itu didedikasikan untuk meningkatkan kesadaran global tentang masalah kesehatan mulut dan pentingnya kebersihan mulut sehingga pemerintah, asosiasi kesehatan, dan masyarakat umum dapat bekerja sama untuk mencapai mulut yang lebih sehat dan kehidupan yang lebih bahagia.
Di Indonesia, Hari Kesehatan Gigi dan Mulut Nasional pertama kali digagas oleh Menteri Kesehatan Republik Indonesia, dr. Endang Rahayu Sedyaningsih. Dimana pada waktu itu, peringatan yang secara resmi dibuka pada Bulan Kesehatan Gigi Nasional (BKGN) 2011 di Lapangan Gasibu, Bandung.
Kembali kepada Hari Kesehatan Mulut Sedunia, kampanye itu tidak sepenuhnya diperingati hingga 2013, setelah tanggal diubah menjadi 20 Maret untuk menghindari bentrokan dengan Kongres Gigi Dunia FDI yang berlangsung pada September.
Dipilihnya 20 Maret juga memiliki makna tersendiri. Tanggal baru untuk peringatan tersebut mencerminkan, lansia harus memiliki total 20 gigi alami untuk dianggap sehat, anak-anak harus 20 gigi, orang dewasa sehat harus memiliki total 32 gigi yang secara numerik ini dapat diterjemahkan sebagai 3/20 maka dipilih 20 Maret.
Sementara itu, World Oral Helath Day juga mentargetkan bahwa peringatan pada tahun 2022 ini juga memiliki makna yang lebih. “Kami ingin menginspirasi tindakan dengan menyoroti betapa pentingnya kesehatan mulut untuk kebahagiaan dan kesejahteraan kita,” tulis organisasi tersebut.
Hari ini, seluruh umat Nasrani di seluruh dunia merayakan Hari Raya Natal, sebuah perayaan yang…
Manchester City tetap menggelar latihan meski sedang dalam perayaan hari Natal. Hal itu dilakukan demi…
Lagu berjudul Terkutuk Cintamu merupakan salah satu lantunan paling hits yang dimiliki grup band reggae…
Kehadiran Arne Slot sebagai suksesor Jurgen Klopp di Liverpool nampaknya sesuai dengan ekspektasi. Kendati begitu,…
Buah kelengkeng banyak digemari karena rasanya yang manis dan lezat. Selain itu, mudah juga didapat.
Bupati Mahakam Ulu Terpilih Owena Mayang Shari Belawan menegaskan, pihaknya bakal merangkul semua pihak pasca…