Narasi dan pola semacam itu menurut Habib Syakur sangat mudah dibaca. Dan ia sangat meyakini apa yang dilakukan oleh kedua orang oknum umat Kristiani tersebut justru bakal mematil diri sendiri.

“Negara-negara yang disinggahi tidak akan korbankan hubungan baiknya dengan Indonesia hanya karena bicara penegakan HAM. Kan umat Islam di Indonesia kan rahmatan lil ‘alamin,” ucap Habib Syakur.

Perlu diketahui, bahwa Saifuddin Ibrahim alias Abraham Ben Moses dianggap melakukan penodaan agama. Hal ini terkait dengan beberapa statemennya yang sangat kontroversial, salah satunya adalah desakannya kepada Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas untuk menghapus 300 ayat di dalam Alquran yang dianggapnya menjadi sumber intoleransi dan radikalisme.

Saifuddin pun dilaporkan oleh Rieke Vera Routinsulu ke Bareskrim Mabes Polri. Laporan itu diterima oleh penyidik dengan terbitnya LP bernomor LP/B/0133/III/2022/SPKT Bareskrim Polri tertanggal 18 Maret 2022.

Atas dasar itu, Kepolisian pun melakukan upaya pencarian dan penangkapan kepada Saifuddin Ibrahim tersebut. Bahkan setelah dilacak, keberadaan pendeta itu ada di Amerika Serikat, sehingga Polri melakukan komunikasi dengan atase di FBI.

“Kami melakukan koordinais dengan legal attache FBI,” kata Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Pol Dedi Prasetyo kepada wartawan, Jumat (18/3).

Selain itu, Dedi mengatakan bahwa pihaknya pun masih melakukan koordinasi dengan Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia dan Ditjen Imigrasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham).

“Kami melakukan koordinasi dengan Ditjen Imigrasi Kemenkumham dan Kemenlu terkait dengan keberadaan saudara SI di Amerika Serikat,” terangnya.