JAKARTA, HOLOPIS.COM – Pengusaha ternama Chairul Tanjung melakukan prosesi siraman dan malam midodareni menjelang pernikahan putri sulungnya Putri Indahsari Tanjung dengan pasangannya yakni Guinandra Jatikusumo.

Prosesi adat Jawa itu digelar pengusaha berjuluk “Anak Singkong” tersebut bersama keluarganya, Sabtu (19/3).

Prosesi siraman tersebut bertujuan untuk membersihkan lahir dan batin bagi calon pengantin agar siap menjalankan kehidupan pernikahan. Pembersihan secara lahir dilambangkan dengan siraman air dan sedangkan pembersihan batin dilambangkan dengan pembacaan doa.

Perian dan pakar pernikahan adat Jawa, Mamie Hardo, mengatakan bahwa ritual ini memiliki beberapa serangkaian acara yang akan dilakukan.

“Pertama yang dilakukan bapak ibu adalah ritual adat bleketepe,” kata Mamie Hardo.

Ritual bleketepe itu sendiri merupakan anyaman daun kelapa atau janur yang dipasangkan di depan pintu.

Sementara itu, Chairul Tanjung dan istrinya, Anita Ratnasari Tanjung, terlihat sangat kompak menggunakan busana adat jawa berwarna merah saat memasang bleketepe di gapura rumahnya.

Ritual ini bermakna untuk menolak bala dan pertanda bahwa hajatan pernikahan akan dimulai. Dalam pemasangannya pun bukan hanya sekedar anyaman daun kelapa saja, tetapi juga ada sepaket hiasan berupa hasil pertanian, biasanya hiasan ini disebut dengan tuwuhan.

Dalam tuwuhan terdapat beberapa hal yang dibawa, yakni pisang raja dan buahnya. Pisang raja ini memiliki makna yaitu calon pengantin bisa menjadi panutan seperti seorang raja. Aneka dedaunan alang-alang, dadapan sereh, beringin ini juga memiliki makna yaitu mendoakan agar calon pengantin wanita disemogakan dalam pernikahan berjalan dengan lancar dan rezekinya berlimpah, sukses hidupnya, tentram damai bahagia, serta dilindungi Allah SWT.

Untuk janur sendiri melambangkan kelangsungan dan kelanggengan.

Setelah ritual tersebut selesai, prosesi siraman pun bisa segera dilangsungkan, orang tua akan mencampuri air siraman dari berbagai sumber.

“Setelah itu prosesi siraman pun akan dimulai dengan sungkeman kepada orang tua dan juga sepuh,” tutup Mamie Hardo.