Lebih lanjut, Stanislaus menyatakan bahwa terorisme adalah fakta, bukan sebuah rekayasa. Ia menyarankan agar mereka yang nyinyir kinerja Densus 88 dan menganggap bahwa terorisme adalah rekayasa, agar menyatakan protesnya melalui mekanisme persidangan.
“Terorisme ada pelakunya, ada korbannya, jelas. Sidang terorisme kan terbuka, kalau mau belain teroris, ajukan diri saja untuk meringankan dengan membawa fakta dan bukti,” sarannya.