Holopis.com JAKARTA, HOLOPIS.COM – Perusahaan induk dari franchise restoran siap saji Burger King mengaku tak bisa menutup 800 restorannya di Rusia. Pasalnya, pemilik utama franchise, Alexander Kolobov,  bersikeras usaha tersebut harus tetap beroperasi.

“Kami sudah menghubungi operator utama bisnis dan menuntut penangguhan operasi restoran Burger King di Rusia, namun dia telah menolak untuk melakukannya.” Kata David Shear, presiden Restaurant Brands International (RBI) untuk operasi internasional, dilansir dari Skynews, Jum’at (18/3).

Restoran cepat saji Burger King yang dimiliki oleh perusahaan Restaurant Brands Interational (RBI) ini berupaya untuk menangguhkan bisnisnya di Rusia. Upaya ini menyusul sejumlah merek lain termasuk saingannya McDonald’s yang berusaha memutuskan hubungan dengan Rusia setelah invasi Vladimir Putin ke Ukraina.

Shear mengungkapkan, pemilik usaha baru yakni Alexander Kolobov baru mau mempertimbangkan penutupan tersebut, namun dengan syarat harus ada bantuan dari pemerintah Rusia. “Namun hal itu hanya kecil kemungkinan dapat terwujud,” imbuhnya.

RBI memasuki Rusia 1 dekade lalu melalui mitra usaha patungan dengan tiga entitas Kolobov, yang mengontrol pengoperasian sehari-hari.

Saat ini, beberapa merk telah memutuskan untuk menghentikan segala bentuk kerja sama dengan Rusia setelah agresi yang dilakukan kepada Ukraina.

Beberapa merk internasional yang hengkang dari Rusia diantaranya, Ikea, Shell, Volvo, H&M, Swatch Group, dll.