CIANJUR, HOLOPIS.COM Jalur pendakian gunung Gede akan dievaluasi dikarenakan cuaca ekstrem, hal tersebut dilakukan agar tidak terjadi hal – hal yang tidak diinginkan terhadap para pendaki. Karena, pendaki banyak yang mengeluh sakit dan butuh dievakuasi.

“Kami segera melakukan evaluasi apakah ada penutupan sementara atau tidak terlebih setelah adanya pendaki yang meninggal,” ujar Agus Deni, Humas Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (BBTNGGP) Cianjur, Jawa Barat, Rabu (16/3).

Biarpun jalur pendakian masih dibuka, petugas tetap memberi imbauan dan pastikan kondisi para pendaki sehat dan prima serta tidak memiliki riwayat penyakit akut.

“Untuk hari ini, jalur pendakian masih dibuka meski cuaca masih ekstrem, namun imbauan dan peringatan diberikan pada calon pendaki,” katanya.

Sedangkan Volunteer Gunung Gede-Pangrango berharap, penutup jalur pendakian untuk sementara waktu bisa dilakukan sambil melakukan evaluasi. Karena, cuaca ekstrem yang masih berlangsung. Apalagi, selama pendakian kembali dibuka banyak pendaki yang terpaksa dijemput karena sakit atau kejadian lain.

“Selama satu bulan pendakian dibuka, kami banyak mendapat laporan dan terpaksa melakukan evakuasi terhadap pendaki yang mengeluh sakit atau mengalami kejadian lain seperti kram otot dan lain-lain, sehingga evaluasi harus dilakukan atau ditutup sementara,” kata Abay, volunteer TNGGP.

Pihaknya mencatat sepekan terakhir 8 orang pendaki terpaksa dievakuasi dari puncak gunung dan jalur pendakian karena mengalami sakit dan kram otot, bahkan sebulan terakhir jumlahnya lebih dari 30 orang, diduga akibat kedinginan karena cuaca ekstrem.

“Berbeda dengan cuaca cerah atau kemarau jarang ada pendaki yang harus dievakuasi karena sakit atau mengalami masalah saat mendaki, termasuk meninggalnya pendaki beberapa waktu lalu, diduga akibat cuaca ekstrem,” katanya.