Di dalam rombongan delegasi FIPS yang hadir, Fadli mengaku hanya mengenal tiga orang saja, yakni Ustadz Bahtiar Nasir, Mustofa Nahrawardaya dan Achmad Michdan.

Bagi Fadli, penerimaan delegasi semacam itu biasa dilakukannya, apalagi saat menjadi wakil ketua DPR RI, ia membidangi koordinasi Politik dan Keamanan (Korpolkam).

“Saya menerima ratusan delegasi kelompok masyarakat dari berbagai latar belakang. Saya selalu terbuka menerima pengaduan masyarakat termasuk courtesy call berbagai kelompok dari Aceh sampai Papua. Ini adalah bagian dari tugas representasi DPR RI,” paparnya.

Fadli Zon disebut ikut danai organisasi teroris

Sebelumnya, pegiat sosial media Eko Kuntadhi menyebut bahwa Fadli Zon menjadi donatur dari organisasi teroris yang berkedok yayasan kemanusiaan, yakni Hilal Ahmar Society atau HASI.

Hal ini berdasarkan postingan di akun Twitter Hilal Ahmar Society pada tahun 2015, yang menunjukkan foto ketua HASI, Angga Dimas Pershada.

“Menurut informasi, Hilal Ahmar dinyatakan sebagai organisasi teroris oleh PBB pada Maret 2015. Sementara Fadli Zon menyumbang Hilal Ahmar pada Mei 2015. Sebagai Wakil Ketua DPR, gak mungkin Fadli gak tahu informasi itu,” kata Eko, (15/3).

Tampak di dalam flyer simbolis penyaluran dana, terpampang nama Fadli Zon sebagai pemberi dana bantuan kemanusiaan rakyat indonesia untuk Rumah Sakit Lapangan Salma di Suriah sebesar USD20.000.

Atas dasar itulah, Eko menuding bahwa Fadli Zon ikut mendanai organisasi teroris itu.

“Jadi, Fadli memang sengaja mendanai gerakan teroris,” tandasnya.