JATENG, HOLOPIS.COM Polri mendalami kemumgkinan adanya kelalaian yang menyebabkan kebocoran gas di lokasi Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) yang dikelola PT. Geo Dipa Energi (Persero), Sabtu (12/3) lalu.

Kapolres Banjarnegara AKBP Hendri Yulianto menjelaskan, langkah awal yang dilakukan, Polisi akan melakukan autopsi terhadap korban meninggal dunia dengan persetujuan pihak keluarga.

“Kami akan melakukan autopsi terhadap korban meninggal dunia atas nama Lili Marsudi (54). Namun kami perlu mendapatkan persetujuan lebih dulu dari pihak keluarga. Saat ini kami masih menunggu kedatangan mereka ke RSUD Wonosobo,” kata Hendri (12/3).

Hendri mengungkapkan, sampai saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan mengenai penyebab terbukanya pompa yang membuat gas keluar dan menyebabkan jatuhnya korban.

“Tentu akan dilakukan pemeriksaan dari para saksi dan pihak terkait apakah ada human error baik kelalaian maupun kesalahan prosedur atau tidak,” tukasnya.

Selain itu, pihak kepolisian juga sudah berkomunikasi dengan pihak Geo Dipa dan mendapat informasi bahwa SOP perbaikan pada sumur eksisting PLTP Dieng Unit 1 sudah dilakukan seluruhnya. Tetapi, terjadi insiden terbukanya pompa setelah perbaikan, sehingga mengakibatkan kecelakaan kerja.

“Namun, terjadi insiden pompa terbuka sekitar 20 menit setelah proses perbaikan berjalan yang mengakibatkan kecelakaan kerja,” pungkasnya.

Diketahui sebelumnya, sebuah sumur bor di Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Geo Dipa di kawasan Dieng, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah dikabarkan meledak. Akibat peristiwa itu, puluhan karyawan harus dilarikan ke Rumah Sakit karena mengalami keracunan dan sesak nafas.

Menurut warga, peristiwa ini terjadi sekitar pukul 16.30 WIB saat ratusan karyawan Geo Dipa tiba-tiba tampak berhamburan keluar dengan sebagian besarnya mengalami sesak napas.

“Tadi sekitar jam 16.30 WIB sore. Kalau saya lihatnya karyawan pada berhamburan keluar dan pada banyak yang sesak napas,” ujar Yeyen, salah satu warga, Sabtu (12/3).

Sementara itu, Puji, salah satu warga yang mencoba mengevakuasi adiknya yang bekerja di Geo Dipa. Ia menyebut bahwa ada 7 (tujuh) orang yang mengalami sesak napas berat yang dilarikan ke Puskesmas terdekat.

“Tadi saya dapat kabar terus mau jemput menolong adik saya. Ada tadi kalau tujuh orang sesak nafas berat,” ungkapnya.