KALTIM, HOLOPIS.COM – Presiden Jokowi mengklaim alasan pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) dari DKI Jakarta ke Kalimantan Timur bukan dengan maksud negatif.
Hal tersebut diungkapkan Jokowi saat memberikan arahan kepada para gubernur se-Indonesia terkait penanganan COVID-19 hingga Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) di Balikpapan, Kalimantan Timur, Minggu (13/3).
“Bukan berarti kita ingin meninggalkan DKI, jangan ada yang mengartikan itu,” kata Jokowi.
Dengan kondisi kepulauan yang sangat besar, mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengakui bahwa tingkat perekonomian masih sangat belum merata.
“Karena negara kita ini besar sekali 17 ribu pulau, PDB ekonomi 58 persen ada di Jawa, saat ini magnetnya ada di DKI Jakarta,” klaimnya.
Tak hanya itu, jumlah penduduk pun saat ini di pulau Jawa dianggap sudah terlalu besar sehingga ketimpangan antar wilayah, termasuk Kalimantan sangat tidak seimbang.
“56 persen populasi ada di Jawa, sehingga terjadi ketimpangan ekonomi, ketimpangan infrastruktur,” pungkasnya.