JAKARTA, HOLOPIS.COMInisiator Gerakan Nurani Kebangsaan (GNK) Habib Syakur Ali Mahdi Al Hamid menyampaikan apresiasinya kepada Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa yang memutuskan untuk memenjarakan para prajuritnya, baik di TNI AD, TNI AL maupun TNI AU ke penjara militer, bukan lagi di matra masing-masing.

Instruksi Jenderal Andika ini ditujukan kepada para prajurit TNI yang melanggar disiplin, baik pelanggaran ringan hingga berat.

“Saya sangat mengapresiasi kebijakan panglima TNI tentang akan menghukum prajurit yang langgar disiplin,” kata Habib Syakur kepada Holopis, Senin (14/3).

Ia yakin Panglima memiliki tujuan sangat baik, yakni menjaga agar para prajuritnya tetap on the track, bergerak sesuai dengan garis komando dan tidak mudah disusupi oleh ideologi trans-nasional.

“Intisarinya, Panglima TNI ingin antisipasi supaya anggotanya tidak mudah disusupi pemahaman radikal beragama dan toleransi sehari-hari dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,” ujarnya.

Menurut Habib Syakur, TNI sangat perlu untuk membersihkan diri dari pemahaman-pemahaman radikal yang bisa saja memapar ke institusi keamanan negara itu.

“TNI kan harus bersih-bersih dari pemahaman yang bisa merongrong kebangsaan dan negara,” imbuhnya.

Bagi Habib Syakur, sikap keras Panglima TNI tersebut semata-mata karena sayangnya kepada para prajurit.

“Saya apresiasi Pak Jenderal sudah mengambil sikap yang tepat, ini demi merangkul keluarga besar TNI agar kembali ke kehidupan yang murni bela bangsa dan negara,” pungkasnya.

Perlu diketahui, bahwa Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa memberikan instruksi terbaru soal kasus pelanggaran disiplin militer.

Mantan Kepala Satuan Angkatan Darat (KSAD) itu mengatakan, bahwa para prajurit TNI yang terbukti melanggar disiplin akan ditahan di penjara militer.