JAKARTA, HOLOPIS.COM – Inisiator Gerakan Nurani Kebangsaan (GNK) Habib Syakur Ali Mahdi Al Hamid menyayangkan sikap defensif yang dilakukan oleh petinggi Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat.
Hal ini terkait dengan klasifikasi penceramah radikal yang disampaikan oleh Deputi Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Brigadir Jenderal Polisi Ahmad Nurwakhid.
“Adanya info dari BNPT tentang penceramah radikal, seharusnya kita sebagai umat Islam harus berterima kasih,” kata Habib Syakur kepada Holopis, Sabtu (12/3).
Menurutnya, data yang dikeluarkan oleh BNPT bukan asal ucap begitu, melainkan berdasarkan hasil riset yang matang sehingga informasi tersebut perlu dipublikasikan.
“Karena BNPT itu terus terang saja bekerja berkarya berdasarkan penelitian yang panjang dan tidak asal menyebut penceramah radikal ciri-cirinya bagaimana,” ujarnya.
Ulama asal Kota Malang ini merasa heran jika MUI malah melakukan counter narasi dengan informasi yang dirilis oleh BNPT tersebut.
“Kenapa BNPT mengumumkan daftar penceramah radikal, di situ MUI malah berteriak,” tandasnya.
Ia mengkhawatirkan dengan sikap petinggi MUI yang melakukan counter narasi dari informasi BNPT, justru menunjukkan ada yang tidak beres dari lembaga perkumpulan para ulama lintas organisasi Islam itu.
“Di sini saya menyesalkan beberapa analisa dari tokoh-tokoh MUI yang cenderung tidak menyelesaikan masalah dan mendinginkan umat. Ini kan bukti agen khilafah sedang menyelinap di lembaga MUI,” ucapnya.