Data yang dipublikasikan ini sekaligus menganulir klaim Menteri Koordiantor bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan, bahwa ada 110 juta akun mendukung penundaan pemilu 2024 sekaligus mendukung perpanjangan masa jabatan Presiden Joko Widodo.

“Dari 18 juta user Twitter +62 (Indonesia -red), hanya sekitar 10 ribu yang aktif bicara soal perpanjangan masa jabatan ini. Atau hanya 0.055%. Padahal user Twitter paling cerewet soal politik. Apalagi user kanal lain seperti IG, FB, persentase bisa lebih sedikit. (Jadi) 110 juta sepertinya impossible,” tegasnya.

Sebelumnya, Luhut mengungkapkan big data yang berisikan percakapan 110 juta orang di media sosial mendukung usulan Pemilu 2024 ditunda dan perpanjangan masa jabatan presiden.

Dia juga mengklaim pemilih Partai Demokrat, Partai Gerindra, dan PDIP mendukung wacana tersebut. Akan tetapi, ketiga partai politik tersebut diketahui sudah menyatakan menolak usulan penundaan Pemilu 2024.

“Kalau rakyatnya terus berkembang terus gimana, nanti bilang DPR gimana, MPR bagaimana, ya kan konstitusi yang dibikin itu yang harus ditaati presiden. Konstitusi yang memerintahkan presiden, siapa pun presidennya,” ucap Luhut.