JAKARTA, HOLOPIS.COM Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi mengatakan bahwa stok minyak goreng di pasaran seharusnya sudah melimpah. Bahkan ia mengibaratkan stok minyak goreng kini tidak lagi basah, melainkan becek.

“Dari jumlahnya (minyak goreng) semustinya di lapangan bukan basah lagi, tapi becek,” ujar Mendag Lutfi dalam konferensi pers virtual, Rabu (9/3).

Berdasarkan data dari Kementerian Perdagangan (Kemendag), distribusi minyak goreng di berbagai wilayah indonesia sudah terbilang cukup banyak. Tercatat di Provinsi Jawa Barat, penyaluran minyak goreng mencapai 73,6 juta liter. Angka tersebut merupakan yang terbesar dibanding provinsi lainnya.

Kemudian di provinsi Jawa Timur distribusi minyak goreng sekitar 71,4 juta liter, DKI Jakarta 57,8 juta liter, Sumatera Utara 49,9 juta liter, dan Jawa Tengah 42,9 juta liter.

Jika dilihat berdasarkan kabupaten/kota, Jakarta Utara menjadi kota dengan distribusi minyak terbanyak, uakni terbesar 33,4 juta liter. Disusul Kota Bekasi 30 juta liter, Medan 20 juta liter, Surabaya 19 juta liter, dan Jakarta Barat 14,9 juta liter

“Memang persediaannya melimpah,” tegas Mendag Lutfi.

Kendati begitu, Lutfi menduga bahwa kelangkaan minyak goreng yang saat ini terjadi disebabkan oleh masalah distribusi. Ia juga menduga adanya pelaku usaha minyak goreng yang bermain nakal.

“Dilihat dari angka saya sudah katakan bahwa ini ada terjadi kemacetan di jalur distribusi, atau ada tindakan melawan hukum, menjual ini secara ilegal,” ungkap dia.

Untuk mengatasi hal tersebut, ia mengaku telah berkoordinasi dengan Badan Pangan Nasional serta Mabes Polri untuk melakukan penyelidikan terkait dugaan kecurangan tersebut.