JAKARTA, HOLOPIS.COM – Rusia telah menghadapi banyak ‘hukuman’ dari banyak negara akibat Vladimir Putin yang memutuskan untuk menginvasi Ukriana.

Berbagai macam sanksi mulai dari segi ekonomi hingga usaha untuk melemahkan agresi Rusia pun terus dilakukan.

Beberapa negara yang melaukan sanksi termasuk Amerika Serikat, Inggris, Uni Eropa, hingga yang terbaru Singapura.

Amerika Serikat

Presiden AS Joe Biden memberikan sanksi kepada dua bank yang menurut AS memiliki peran penting dalam perekonomian Kremlin dan militer Rusia.

AS juga telah melarang pengoperasian 13 perusahaan milik Rusia di AS, raksasa energi Gazprom dan dua bank terbesarnya The Sberbank dan VTB Bank.

Selain perekonomian, Amerika juga melarang pesawat milik Rusia melewati wilayah udara Amerika Serikat.

Uni Eropa

Uni Eropa memberikan sanksi kepada Rusia dengan mem-blacklist politikus serta pejabat Rusia. Seperti AS, mereka juga melarang pesawat Rusia memasuki wilayah udara dan bandara di seluruh Uni Eropa.

Uni Eropa juga telah melarang ekspor barang-barang termasuk komputer, telekomunikasi dan semikonduktor, serta suku cadang pesawat dan penerbangan.

Inggris

Inggris mengumumkan sanksi kepada 5 Bank Rusia, yaitu Bank Rossiya, Black Sea Bank, Genbank, IS Bank, dan Promsvyazbank.

PM Boris Johnson mengatakan, mereka akan membekukan aset-aset Rusia yang ada di Inggris, serta melarang pemilik aset untuk mengunjungi Inggris.

Jerman

Kanselir Jerman Olaf Scholz menangguhkan proses sertifikasi untuk pipa gas alam Nord Stream 2 yang secara langsung menghubungkan gas Rusia ke Eropa melalui Jerman.

Kanada

PM Justin Trudeau mengatakan bahwa warga Kanada akan dilarang melakukan transaksi keuangan Luhansk dan Donetsk yang merupakan wilayah Donbass.

Jepang

PM Fumio Kishida mengumumkan bahwa pemerintahannya akan memberikan sanksi kepada Rusia dengan melarang penerbitan obligasi Rusia di Jepang dan membekukan aset individu Rusia tertentu.

Singapura

Pemerintah Singapura akan memberlakukan kontrol ekspor pada barang-barang yang dapat digunakan Rusia sebagai senjata untuk melukai atau menaklukkan Ukraina, serta barang-barang yang dapat berkontribusi pada operasi siber ofensif.