JAKARTA, HOLOPIS.COM – Pasukan Rusia dilaporkan masih terus membombardir Mariupol dan pelabuhan di kota di tenggara Ukraina tersebut. Masih di kawasan tenggara, tentara Rusia juga mengepung Kherson. Dalam laporan Reuters, bombardir Rusia di salah satu pelabuhan Mariupol menyebabkan proses evakuasi di daerah tersebut tak bisa dilakukan.

“Kami bertarung. Kami tidak menyerah untuk membela tanah kelahiran kami,” kata Wali Kota Mariupol, Vadym Boichenko, dalam siaran langsung Ukrainian TV, Rabu (2/3).

Boichenko juga sempat menyatakan lebih dari 100 orang terluka akibat pertarungan yang terjadi di pelabuhan Mariopol, sebagaimana dilansir AFP.

Pasukan Rusia memang sudah bergerak di Kherson dalam beberapa hari belakangan. Pada Selasa (1/3), sejumlah pejabat menuturkan bahwa Rusia berhasil membangun pos pemeriksaan di kota itu.

Tak hanya itu, Wali Kota Kherson, Igor Kolykhayev, menyatakan bahwa pasukan Rusia berhasil mengambil alih stasiun kereta dan pelabuhan dalam waktu semalam.

Kolykhayev pun memprotes Rusia karena kota pimpinannya itu tempat warga sipil bermukim, bukan militer. Serangan ini bertolak belakang dengan klaim Rusia bahwa mereka hanya akan menyerang instalasi militer.

“Bangunan warga dan fasilitas umum terbakar. Kami bukan militer! Namun, saya akan mempertahankan kota dan fungsinya selama yang saya bisa,” katanya.

“Jika pasukan Rusia dan pemimpin mereka mendengar saya. Saya minta, tinggalkan kota kami, hentikan penembakan ke warga sipil. Anda telah mengambil semua yang Anda mau, termasuk hidup manusia.”