JAKARTA, HOLOPIS.COM – 370 orang dikukuhkan sebagai tim pelaksana program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Universitas Gadjah Mada (UGM).
Pengukuhan tersebut ditandai oleh penandatanganan surat perjanjian kerja tim pelaksana program Merdeka Belajar.
Ketua Pelaksana Pusat MBKM UGM, Dr Supriyadi mengatakan, 90 persen dari 370 orang itu adalah dari UGM, sedangkan 10 persen sisanya tenaga ahli dari luar.
Pengurus MBKM UGM bertanggungjawab terhadap keberhasilan program MBKM dan mencapai target.
“Keberhasilan kegiatan berada di pundak bapak dan ibu sekalian, sehingga komitmen dan integritas serta kerja keras sangat diperlukan agar program ini bisa berjalan dengan lancar,” kata Supriyadi, (27/2).
UGM sudah memiliki kebijakan terkait MBKM seperti Peraturan Rektor 14/2020 tentang Kerangka Dasar Kurikulum. Ini memberikan tempat untuk pelaksanaan program merdeka belajar di seluruh program sarjana dan sarjana terapan, selain kesehatan.
Rektor UGM, Prof Panut Mulyono menyampaikan tiga pesan penting ke pengelola MBKM di 18 fakultas dan satu sekolah vokasi.
Pertama, agar mengelola anggaran dana yang dikucurkan dalam jumlah cukup besar dari pemerintah bisa dikelola dengan baik.
Jadi, harus tertib administrasi keuangan sesuatu aturan yang ada dan diaudit agar tidak ada penyimpangan.
Kedua, program ini harus betul-betul mampu menyeleksi mahasiswa yang memang dianggap layak mengikuti program MBKM.
Dan ketiga, MBKM memberikan manfaat bagi mahasiswa, sehingga meningkatkan keahlian, kompetensi dan pengalaman mereka.
“Tujuan MBKM mengenal dunia kerja secara lebih luas kepada mahasiswa. Program ini memiliki relevansi cukup besar dengan dunia industri dan pemerintahan,” ujar dia.