SUMBAR, HOLOPIS.COM Jumlah pengungsian akibat bencana gempa dengan kekuatan 6,1Magnitudo di Sumatera Barat hingga saat ini terus bertambah.

Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan, saat ini setidaknya ribuan warga berada di posko posko pengungsian yang telah disiapkan.

“Sebanyak 6.002 warga Sumatra Barat mengungsi. Sebagian besar warga mengungsi tersebar di 35 titik Kabupaten Pasaman Barat di Kecamatan Talamau, Pasaman dan Kinali,” kata Abdul, Sabtu (26/2).

Abdul juga mengungkapkan, total warga meninggal dunia bertambah menjadi 8 orang, luka berat 10 orang dan luka ringan 76 orang.

Untuk situasi di Kabupaten Pasaman, petugas di lapangan juga masih melakukan pencarian terhadap enam orang yang diperkirakan tertimbun longsor.

“Untuk di wilayah Kabupaten Agam, satu bayi dikabarkan menderita luka-luka dan telah mendapatkan perawatan medis,” tambahnya.

Abdul juga menjelaskan, gempa bumi M6,1 juga berdampak pada kerusakan bangunan. Total kerusakan yang dipicu gempa antara lain rumah rusak berat (RB) 103 unit, rusak sedang (RS) 5 unit, rusak ringan (RR) 317 unit, fasilitas pendidikan RB 3 unit, balai masyarakat RR 1 unit, aula bupati Pasaman Barat RR 1 unit, serta kerusakan yang belum terkategori seperti fasilitas ibadah 2 unit, fasilitas umum lain 1 unit dan bank 1 unit.

Pemerintah Kabupaten Pasaman BBarat pun elah menetapkan status tanggap darurat bencana alam gempa bumi melalui SK bernomor 188.45/160/BUP-PASBAR/2022. Masa tanggap darurat akan berlaku selama 14 hari, terhitung pada 25 Februari hingga 10 Maret 2022.