JAKARTA, HOLOPIS.COM – Demi memperkuat pertahanan atas invasi Rusia yang kini melanda Ukraina. Sekretaris Jenderal Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), Jens Stoltenberg mengatakan blok Bakal meluncurkan pasukan khusus NATO Response Force (NRF), (25/2).
“Kemarin, sekutu mengaktifkan rencana pertahanan kami dan, sebagai hasilnya, kami mengerahkan elemen Pasukan Respons NATO (NRF) di darat, di laut, dan di udara untuk lebih memperkuat postur kami dan untuk merespons dengan cepat segala kemungkinan,” kata Stoltenberg dikutip dari AFP, Sabtu (26/2).
“Kami kini menempatkan Pasukan Respons NATO untuk pertama kalinya dalam konteks pertahanan kolektif. Kita membicarakan ribuan tentara. Kita membicarakan kemampuan udara dan laut,” lanjutnya, sebagaimana dilansir ABC News.
Lalu, apa itu NRF yang baru saja diluncurkan ini?
Mengutip situs resmi NATO, NRF merupakan pasukan multinasional yang berasal dari unit darat, laut, udara, dan pasukan operasi khusus (SOF) yang dapat ditempatkan NATO dengan cepat, sesuai kebutuhan mereka.
Pasukan NRF disebut mampu bereaksi dalam konflik di waktu yang cepat untuk menghadapi berbagai tantangan, mulai dari krisis hingga pertahanan kolektif.
Pasukan NRF dibentuk dalam sistem rotasi, di mana blok ini memberikan unit pasukan darat, laut, udara, ataupun SOF dalam periode 12 bulan. NRF juga terbuka bagi negara yang bermitra dengan NATO, meski penempatannya masih harus mendapatkan persetujuan dari Dewan Atlantik Utara.
Pasukan NRF disebut memiliki lebih dari 40 ribu tentara dan dibentuk pada 2002.
“Pasukan Respons NATO (NRF) didirikan pada 2002 lewat Perjanjian Berlin Plus sebagai kekuatan kesiapsiagaan yang terdiri dari satuan udara, darat, laut, dan Pasukan Khusus yang mampu ditempatkan secara cepat,” demikian penjelasan NATO terkait NRF.
NRF juga terbagi dalam beberapa unit, yakni Satuan Tugas Gabungan Kesiapan Sangat Tinggi (VJTF), Initial Follow on Forces Group (IFFG), Follow-on Forces Group (FFG), dan Unit Integrasi Pasukan NATO (NFIUs).