KUKAR, HOLOPIS.COM – Ketua Badan Persaudaraan Antar Gereja Kristen (BPAGK), Pdt Mikha Agus Widianto menyampaikan, bahwa pihaknya sangat merespon baik rencana pemerintah yang akan membangun Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan Timur (Kaltim).
“IKN di wilayah Kaltim oleh Presiden Jokowi melalui UU Nomor 3 Tahun 2022 merupakan sebuah kabar gembira bagi rakyat Kalimantan umumnya,” kata Agus kepada wartawan, Jumat (25/2).
Alasan mengapa IKN di Kaltim adalah kabar gembira bagi masyarakat Kalimantan, karena selama ini menurut Agus Kalimantan terlalu lama terpinggirkan dalam kesempatan memperoleh pemerataan pembangunan, mengingat orientasi pembangunan selalu Jawa sentris.
“Oleh sebab itu, dengan pemindahan IKN di Kaltim, sangat patut diacungi jempol dan diapresiasi, karena wilayah Kalimantan Timur dalam rangka pembangunan IKN, akan memperoleh kesempatan pembangunan proyek di bidang infrastruktur yang maksimal dan terbangunnya koneksitas transportasi ke IKN,” tandasnya.
Lebih lanjut, Agus menyampaikan bahwa persoalan keragaman etnis dan agama di Kaltim bukan menjadi kendala, khususnya masyarakat Kutai Kartanegara sangat menjunjung toleransi beragama.
“Sebagai contoh, pada tahu 2019, panitia MTQ Kabupaten Kukar memilih Kecamatan Tabang yang mayoritas penduduk non muslim, ternyata acara MTQ berjalan lancar, aman dan sukses, bahkan umat Kristen saling berbagi, dengan menyediakan rumah tinggal untuk peserta MTQ,” paparnya.
Pro kontra IKN
Lebih lanjut, Agus mengatakan bahwa persoalan pro dan kontra terkait dengan IKN adalah hal wajar.
“Kami tdk pernah mempersoalkan IKN, kalau ada pihak di luar Kaltim keberatan IKN pindah di Kaltim itu hal biasa saja, tidak perlu ditanggapi secara berlebihan,” tuturnya.
Namun berdasarkan perspektifnya, pemindahan IKN ke Kaltim adalah salah satu solusi untuk mengurangi beban Jakarta sebagai pusat ekonomi sekaligus pusat pemerintahan.