JAKARTA, HOLOPIS.COM – Dalam rangka menciptakan serta menyambut metaverse dalam versi yang lebih mumpuni, CEO Meta Mark Zuckeberg telah membocorkan beberapa proyek artificial intelligence (AI) yang sedang dikerjakan dan dikembangkan oleh timnya.
Apa yang dilakukan tim Meta ini, adalah untuk memberi dorongan kepada para peneliti agar bisa membangun dunia melalui kata-kata.
Serta, meningkatkan komunikasi setelah seseorang berbincang menggunakan asisten penerjemah antar bahasa.
“Seiring kami mengembangkan teknologi ini lebih jauh, anda akan menciptakan dunia lebih bernuansa untuk menjelajahi dan berbagi pengalaman dengan orang lain, hanya dengan suara anda,” ujar Mark Zuckeberg, dalam sebuah acara yang disiarkan langsung oleh Meta, Kamis (24/2).
Dalam kesempatan tersebut, Mark mengenalkan sebuah konsep AI yang diberi nama Builder Bot. Mark juga menjelaskan, cara kerja dari AI tersebut, yang menampilkan avatar dalam bentuk tiga dimensi yang berada di sebuah pulau virtual.
Lalu Mark juga memberi perintah, untuk membuat pantai kemudian menambahkan awan, pohon dan alas kaki untuk piknik.
Mark yakin, apa yang dikerjakan tim Meta ini akan membantu orang jadi lebih nyaman saat melakukan perbincangan dengan asisten suara. Buatnya, ini merupakan sebuah langkah ke depan untuk mewujudkan seseorang bisa berkomunikasi dengan AI di Metaverse.
Pendiri Facebook itu, juga menunjukan proyek AI lainnya yang diberi nama CAIRaoke. Ia pun mencobanya sebagai sebuah teknologi yang memiliki pekerjaan sebagai sistem.
Dalam demonstrasi yang dilakukan dengan CAIRaoke, terlihat dipakai oleh sebuah keluarga yang bisa membantu mereka memasak. Bahkan dengan adanya asisten suara, CAIRaoke bisa mengingatkan keluarga tersebut bahwa garam telah dimasukan ke dalam tempat masak.
Selain itu, CAIRaoke juga bisa menganalisa jumlah garam milik keluarga itu yang akan habis dan mengingatkan agar mereka bisa membelikan garam yang baru.
Dalam demonstrasi CAIRaoke tadi, menggunakan model portal berupa perangkat panggilan video. tujuannya, yakni mengintegrasikan ke dalam perangkat dengan augmented reality (AR) dan virtual reality (VR).