MALANG, HOLOPIS.COM – Inisiator Gerakan Nurani Kebangsaan (GNK) Habib Syakur Ali Mahdi Alhamid sangat kecewa dengan program Malang Halal City yang sedang diproyeksikan oleh Wali Kota Malang bersama DPRD Kota Malang.
“Belum juga program ini efektif berjalan, tapi faktanya sudah menimbulkan korban,” kata Habib Syakur kepada Holopis, Senin (21/2).
Salah satunya adalah pengusaha restoran non halal bernama Pork and Barrel yang dipaksa menurunkan labelnya.
“Resto itu didatangi Satpol PP Kota Malang dan dipaksa label tulisan babi itu diturunkan. Lho, mereka sudah bayar pajak juga lho,” ujarnya.
Restoran non halal yang disampaikan Habib Syakur ini berada di area Hotel Citihub Malang, di Jalan Jenderal Basuki Rahmat No.56, Kauman, Kec. Klojen, Kota Malang, Jawa Timur.
Bagi Habib Syakur, justeru dengan adanya label babi tersebut, masyarakat tidak akan terkecoh dengan hidangan yang disajikan oleh restoran tersebut.
“Justeru kalau ada label babi kan masyarakat Muslim tahu, oh makanan di sana nggak halal. Kenapa malah ini diturunkan, ini kan kasihan pengusahanya. Pemda mau uang pajaknya tapi nggak bantu pengusahanya dagang,” jelasnya.
Menurut Habib, label halal jangan dijadikan dalil untuk merasa superior. Karena Kota Malang tidak sepenuhnya muslim, sehingga ia sangat berharap kebijakan pemerintah pun tidak hanya sekedar mengakomodir umat satu agama saja, melainkan harus bisa mengayomi seluruh umat agama apapun di sana.
“Kalau kawasan Halal City boleh lah, karena bisa mengatur satu blok kawasan saja diwajibkan produk halal yang diperdagangkan, tapi kalau Malang Halal City radiusnya seluruh kota Malang, mau ke mana sebenarnya pikiran pak Wali Kota dan Ketua DPRD itu,” ketusnya.
Lebih lanjut, tokoh agama asli Malang tersebut pun menyayangkan Wali Kota Malang, Setiaji enggan merespon permohonan dialog dengan kelompok lintas agama.
“Pak Wali Kota ini sudah kami somasi, tapi nggak direspon saja sekali. Ini bentuk arogansi yang tidak bisa dibiarkan begitu saja,” tandasnya.
“Kami memohon Pak Mendagri turun tangan soal ini, jangan sampai arogansi Wali Kota Malang malah membuat pengusaha bangkrut. Ekonomi sedang sulit, hendaknya tak malah dipersulit lagi,” pungkasnya.