JAKARTA, HOLOPIS.COM Kelompok massa tergabung dalam Satgas Pemburu Koruptor menggelar aksi unjuk rasa dengan tema Jumat Keramat tangkap koruptor Formula E di Gedung Merah Putih, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Setia Budi, Jakarta Selatan.

Dalam aksinya, mereka melakukan aksi teatrikal dengan membawa lintasan / track Tamiya sebagai simbol sindiran pada perhelatan mobil balap listrik (Formula E) di Jakarta yang kini tengah digarap oleh penyidik KPK atas dugaan tindak pidana korupsi.

“Sangat tidak rasional, jika dalam waktu mepet bisa dikebut untuk membuat lintasan sirkuit Formula E. Emangnya ini track Tamiya. Atau ada yang mau berubah jadi Bandung Bondowoso,” tegas Koordinator Aksi, Ali, Jumat (18/2).

Kemudian, ia juga menyatakan bahwa pihaknya akan terus mengawal kasus dugaan tindak pidana korupsi di proyek pagelaran Formula E oleh Pemprov DKI Jakarta itu.

“Kami akan terus kawal dan awasi perkembangan penyelidikan KPK dan permasalahan penganggaran Formula E ini,” ujarnya.

Lebih lanjut, Ali menyakini bahwa lembaga antirasuah bisa bekerja profesional dan obyektif, apalagi kasus Formula E tersebut telah mendapatkan perhatian besar oleh publik, serta berharap bisa segera dituntas naik ke tahap penyidikan.

“Jangan menunda-nunda lagi, KPK harus kebut juga untuk naik ke penyidikan. Selain Commitment Fee, KPK juga harus kuak dugaan penyelewengan lainnya. Seperti sumber biaya penyelenggaraan, lelang sirkuit. Rakyat menanti nyali KPK,” jelasnya.

“Seret semua oknum yang ikut menikmati aliran dana pada kasus dugaan korupsi Formula E,” imbuhnya.

Aksi unjuk rasa di depan KPK.

Lebih jauh, dia juga memastikan ada yang bernafsu memaksakan pembuatan sirkuit Formula E demi menghindar tudingan atau menutupi bau busuk tindak pidana korupsi.

Selain itu, lanjut dia, rasa empati para koruptor tersebut sudah hilang padahal banyak warga masih dalam kesulitan maupun sedang pemulihan ekonomi.

“Ada yang ingin memaksakan diri untuk menghindari tudingan adanya tindak pidana korupsi pada Formula E,” pungkasnya.