JAKARTA, HOLOPIS.COM – Jepang akan menlonggarkan peraturan perbatasan yang sebelumnya diberlakukan untuk menahan penyebaran infeksi Covid-19.
Perdana Menteri Fumio Kishida pun sempat menerima pertanyaan mengenai alasan akan dinaikkannya peraturan tersebut terlepas dari jumlah infeksi yang justri semakin meningkat.
“Jika kita melihat situasi secara keseluruhan, itu (peraturan) tidak berguna, virusnya bisa didapatkan dari mana saja,” kata analis politik asal Jepang, Atsui Ito.
Akibat dari peraturan perbatasan yang ketat, sebanyak 150,000 mahasiswa asing terjebak di Jepang, termasuk para pekerja.
Sebelumnya, Jepang sempat melonggarkan perbatasan mereka, dan menahan para pelancong memasuki negara Sakura tersebut selama dua tahun.
Namun, hanya beberapa minggu setelah 2021 berakhir, Jepang langsung mengencangkan sabuk mereka ketika varian Omicron merebak.
Melansir dari CNA, Kamis (17/2), efek dari peraturan ini diperkirakan akan mulai terlihat pada bulan Maret.
Sekedar informasi, Jepang telah memasukkan sebanyak 82 negara dalam daftar negara berisiko tinggi, dan membutuhkan karantina 3 hingga hari sebagai syarat isolasi.