JAKARTA, HOLOPIS.COM – Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Prof Mohammad Mahfud MD mengatakan, bahwa di dalam persoalan dakwah, perbedaan pendapat itu adalah sebuah kewajaran.
Namun ia mengingatkan, bahwa perbedaan pendapat itu tidak lantas membuat seseorang harus melontarkan hinaan dan serangan verbal kepada orang yang dianggap berbeda pandangan itu.
“Maka jika ada orang yang salah atau kita tak sependapat dengan pendapatnya, tak perlulah membantah dengan menghina dan menyerangnya,” kata Mahfud MD, (16/2).
Jika memang ada pendapat seseorang yang berbeda, jalan terbaik adalah membantahnya dengan penguatan argumentasi, sehingga tercipta diskusi yang hidup dan konstruktif, tidak malah mendegradasi perdebatan dengan perilaku yang negatif.
“Tetapi kita harus berdakwah (dan bertabligh) ke jalan dan pendapat yang benar (meski kita tahu hanya satu ayat) dengan santun. Hikmah bernasihat tapi jelas dan tegas,” tuturnya.
Perlu diketahui, bahwa ada sebuah ceramah Khalid Basalamah yang saat ini heboh di kalangan masyarakat. Ceramah itu dikabarkan dilakukan Khalid di Masjid Nurul Iman Blok M Square pada tahun 2018.
Di mana di dalam isi ceramahnya, ia menilai bahwa Wayang sama sekali bukan ajaran Islam. Sehingga apapun yang tidak menjadi rujukan syariat Islam maka sudah sepatutnya ditinggalkan.
Pun jika memang Wayang itu adalah sebuah kebudayaan, sebaiknya hanya dijadikan sebuah kenangan saja, tidak perlu dimainkan. Sementara memainkan wayang adalah perbuatan dosa karena melakukan sesuatu yang tidak diajarkan oleh Islam, sehingga ia menyarankan kepada dalang agar bertaubat dan memusnahkan wayang-wayang yang mereka miliki.
Sontak, konten ceramah Khalid Basalamah ini mendapatkan reaksi keras dari berbagai kalangan, termasuk di dalamnya adalah Sekretaris Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah, Abdul Mu’ti yang menyebut pengetahuan Khalid Basalamah dangkal soal wayang.