KARANGANYAR, HOLOPIS.COM – Viral di media sosial video potongan pidato Bupati Karanganyar, Juliyatmono yang dilakukan di sebuah acara hajatan di tengah naiknya lonjakan kasus positif Covid-19 varian Omicron.Isi pidatonya kini menjadi sorotan. Pasalnya, ia meminta warganya untuk menganggap bahwa Covid-19 varian Omicron sudah tidak ada.

Video tersebut diunggah akun Youtube Dian Pictures yang direkam pada Minggu (13/2) lalu.

Ya yang penting dijaga awake dhewe-dhewe ngono wae ya. Ora usah nggagas Omicron apa nggagas COVID, anggepen wis ora enek ngono ya (Yang penting dijaga sendiri-sendiri begitu saja ya. Tidak usah memikirkan Omicron ataupun Covid, anggap saja sudah tidak ada, begitu ya),” ucap Juliyatmono dalam video tersebut.

Mung nggo patut-patut ya nganggo masker ngono wae ya. Jadi insyaallah karena Omicron ki mung kaya pilek-pilek biasa, ora sah wedi-wedi (Agar patut ya pakailah masker, begitu saja ya. Jadi insya Allah karena Omicron ini hanya seperti pilek biasa, tidak perlu takut-takut),” tambahnya.

Selanjutnya, Juliyatmono menyampaikan, jika ada warga yang mengalami gejala flu tidak perlu tergesa-gesa untuk periksa, namun cukup beristirahat di rumah setidaknya tiga hari.

Wis ora usah ngapa-ngapa, mengko nek enek sing pilek neng ngomah rasah diperiksa sik, ora usah periksa nyang ngendi-ngendi sik ya. Neng ngomah ngono wae mengko telung dina madhang wareg, nduwe dhuwit, sehat (Sudah tidak perlu kenapa-kenapa, nanti kalau ada yang pilek di rumah tidak usah periksa kemana-mana dulu ya. Di rumah saja nanti tiga hari makan kenyang punya uang, sehat),””ujar Bupati Karanganyar.

Juliyatmono mengkonfirmasi setiap akhir pekan ada undangan dari masyarakat yang datang kepadanya. Dalam kesempatan itu, dia coba menyemangati warga dengan gaya bahaya yang disesuaikan.

“Menangkapnya bukan seperti itu. Saya setiap hari itu, apalagi kalau hari hari libur, Sabtu, Minggu itu selalu mendapat undangan hajatan dimanapun. Tidak sekali dua kali, saya selalu menyemangati yang gaya bahasa, metodologinya lain lain sesuai dengan situasi dan kondisi,” ujar Juliyatmono, Rabu (16/2).

“Itu cuman metodologi cara kita menyampaikan pesan supaya siapapun tidak boleh terlalu mencekam, larut dalam pikiran yang terganggu oleh ketakutan itu,” pungkasnya.

Menurutnya, menghadapi pandemi yang berlarut, masyarakat tetap harus bersemangat. “Semangatpun ditujukan oleh cara berpikir. Maka pikiran harus dikosongkan, ndak ada covid gitu, biar semua semangat,” katanya.

Namun demikian, Juliyatmono menyatakan, dalam setiap kesempatan tetap meminta warganya agar menerapkan protokol kesehatan.

Disinggung adanya potensi masyarakat abai karena perkataan viralnya itu, Juliyatmono mengatakan hal tersebut tidak perlu dikhawatirkan.

“Tidak perlu dikhawatirkan, kita sudah dua tahun mengalami hal sama. Omicron itu sudah didiskusikan dari Kemenkes dan lain-lain, itu diisomankan semua tidak cukup membahayakan. Itu seperti pilek-pilek biasa,” kata Juliyatmono.