JAKARTA, HOLOPIS.COM Inisiator Gerakan Nurani Kebangsaan Habib Syakur Ali Mahdi Alhamid angkat bicara soal ceramah salah satu pendakwah yang menyebutkan bahwa wayang itu haram. Menurutnya, ceramah tersebut berpotensi melukai kebatinan masyarakat Indonesia. Sebab, kata dia, wayang adalah warisan budaya yang digunakan salah satu Wali Songo untuk menyebarkan agama Islam.

Hal itu diungkapkannya dalam kegiatan Webinar bertajuk ‘Menilik Radikalisme dan Menakar Kebebasan Berekspresi di Ruang Publik’.

“Masalah wayang itu memang didengungkan untuk menyakiti masyarakat Indonesia, kita tidak mungkin melupakan wayang dimana sunan Kalijaga menggunakan wayang untuk berdakwah,” kata Habib Syakur, Rabu (16/2).

Ia menegaskan, ada beberapa pendakwah tertentu yang berupaya mengembangkan berdasarkan yang dianutnya untuk memporakporandakan keadaaan Indonesia.

“Kita sebagai warga Indonesia menganut norma tertulis dan tidak tertulis. Bagaimana norma tidak tertulis untuk tidak dianut, ini kriminal purbalistik dan harus dihukum oleh Polri,” tegasnya.

“Kita harus sebagai anak bangsa menyikapi propaganda adudomba. Jadi apapun hujatan yang terjadi tidak menjauhkan insan suci. Maka hal itu ini tidak bisa menghancurkan Indonesia,” sambungnya.

Ulama asal Malang itu menekankan, kebebasan berekspresi dan berpendapat adalah yang yang dimiliki oleh seluruh masyarakat dan dilindungi UU. Para simpatisan radikalisme dan intoleran, kata dia, cenderung menyalahgunakan kebebasan berpendapat dan berlindung di alam demokrasi.

“Hari demi hari keberadaan perilaku radikalisme dan intoleran mulai dikikis dan diusir dari warga masyarakat dan semakin merukunkan masyarakat. Bersama TNI-POLRI untuk memberantas radikalisme dan intoleran. Khususnya kita bersatu dan bergandengan tangan untuk mewujudkan Indonesia hebat,” tandasnya.

Sementara itu, pengamat intelijen dan keamanan, Stanislaus Riyanta, mengungkapkan bahwa para pihak yang menyebut bahwa wayang adalah haram merupakan kelompok transnasional yang berupaya menghilangkan budaya Indonesia, dan ia meyakini upaya ini akan terus dibenturkan dengan berbagai cara.

“Bilang wayang haram, bakar konde dan sebagainya itu adalah cara kelompok transnasional menghilangkan budaya kita. Ini budaya kita, jangan dibenturkan dengan seperti itu. Karena ISIS pun saat menguasai Irak dan Iran juga seperti itu, menghancurkan peradaban. Kemudian mereka masuk secara soft. Caranya sama,” kata Stanislaus.