JAKARTA, HOLOPIS.COM – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartanto meyakini ekonomi Indonesia dapat tumbuh di level 5,2 persen pada tahun 2022 ini.
Airlangga mengatakan, berbagai indikator dini ekonomi pada awal 2022 sudah menunjukkan perbaikan jika dibanding dengan tahun sebelumnya di periode yang sama. Menurutnya, hal tersebut membawa angin segar bagi prospeknpemulihan ekonomi Indonesia di tahun ini.
Adapun beberapa indikator dini ekonomi yang diantaranya yakni, Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur. Tercatat pada periode Januari 2022, indeks PMI masih berada di zona ekspansif, yaitu di angka 53,7.
Menurut Airlangga, aktivitas manufaktur ini merupakan respon dari peningkatan produksi, akibat dari permintaan pasa dalam negeri atau domestik yang meningkat.
Selain indeks manufaktur, indikator dini ekonomi yang membaik juga tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) yang meningkat ke level 119,6 pada Januari 2022.
“Berbagai indikator ekonomi ini kemudian mendukung prospek pemulihan ekonomi ke depan,” tutur Airlangga dalam keterangan resminya, (12/2).
Prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia semakin terlihat jelas, setelah lembaga pemeringkat Moody’s yang mempertahankan peringkat utang Indonesia di level Baa2 atau layak investasi (investment grade) dengan outlook stabil.
Sehingga, besar kemungkinan untuk Indonesia memperoleh kucuran dana segar dari asing melalui jalur invesatasi.
Pemerintah pun bertekad untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi agar target pertumbuhan ekonomi bisa tercapai.
“Pemeirntah berkomitmen untuk terus menjaga sinergi pemulihan ekonomi yang terjadi antara sisi suplai dan permintaan (demand),” ujarnya.