JAKARTA, HOLOPIS.COM – Seorang mahasiswa telah menjadi simbol perlawanan di negara bagian Karnataka India, di mana ketegangan agama meningkat atas hak untuk mengenakan pakaian agama ke sekolah.
Mahasiswa tersebut bernama Muskan Khan, yang sedang berusaha untuk menyerahkan tugas kuliah di kota Mandya ketika ia didatangi oleh sekelompok pria Hindu yang mengenakan syal saffron, warna Partai Bharatiya Janata (BJP) yang berkuasa di India.
“Mereka tidak mengizinkan saya masuk ke dalam, hanya karena saya mengenakan burqa,” katanya kepada saluran outlet lokal NDTV.
Para pria mencemoohnya saat dia berjalan melintasi halaman sekolah, menuntutnya untuk melepas penutup wajah. Menolak untuk menuruti permintaan mereka, Khan berteriak balik ‘Allahu Akbar’ sembari mengepalkan tangan ke udara.
Konfrontasi tersebut menggambarkan perpecahan agama yang melebar di Karnataka, sejak sekelompok gadis mulai melakukan aksi protes di luar sekolah yang dikelola pemerintah, setelah mereka ditolak masuk ke dalam kelas karena mengenakan hijab.
Gadis-gadis tersebut mengajukan petisi kepada pengadilan tinggi negara bagian untuk mencabut larangan tersebut, yang memicu protes saingan dari mahasiswa Hindu ‘sayap kanan.’
Pada hari Rabu (9/2), pengadilan merujuk petisi ke panel hakim yang lebih besar, tetapi tidak ada tanggal yang ditetapkan untuk sidang.
Para aktivis mengatakan, pertikaian jilbab adalah contoh lain dari tren yang lebih luas di India, yang telah melihat tindakan kekerasan terhadap populasi Muslim minoritas India sejak Perdana Menteri Narendra Modi berkuasa hampir delapan tahun lalu.
Mereka mengatakan, Partai Bharatiya Janatadengan (BJP) menolak pilihan wanita Muslim untuk mengenakan jilbab, pemerintah menyangkal kebebasan beragama mereka, yang diabadikan dalam konstitusi India.
“Ini adalah upaya besar-besaran oleh BJP untuk menyeragamkan budaya India, menjadikannya negara bagian khusus Hindu,” kata aktivis Muslim berusia 23 tahun Afreen Fatima, yang telah memprotes untuk mendukung para siswa di kota kelahirannya Allahabad di Negara bagian Uttar Pradesh di India utara.
“Wanita Muslim terisolasi di India. Dan situasinya semakin buruk setiap hari.” Pungkasnya.
Menyusul kejadian ini, beberapa mahasiswa dari perguruan tinggi yang berbeda tiba di Shanteshwar Education Trust di Vijayapura mengenakan stola safron yang menyebabkan protes yang lebih besar.
Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar menjamin kualitas pelayanan kepada para jemaah haji ke depan akan…
Masalah ranjang memang menjadi hal yang krusial dalam hubungan rumah tangga. Tak bisa dipungkiri, kepuasan…
PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) kembali mengingatkan kepada para pengguna jalan Tol Trans Jawa,…
Kabar gembira bagi para calon jemaah haji. Pasalnya, biaya haji di 2025 tahun depan dipastikan…
Oknum Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) pada kantor pelayanan utama Bea dan Cukai tipe C…
Serial populer asal Korea Selatan Squid Game akhirnya tayang di layanan streaming Netflix setelah ditunggu…