JAKARTA, HOLOPIS.COM – Presiden Jokowi menyambut baik kerjasama yang telah terjalin di bidang pertahanan antara Indonesia dengan Perancis terkait pembelian dan perawatan alutsista.

Jokowi yang didampingi langsung oleh Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bertemu dengan Menteri Angkatan Bersenjata Republik Prancis Florence Parly menegaskan, apa yang menjadi bahan nota kesepahaman tersebut dianggap sudah sesuai dengan kondisi saat ini.

“Saya menyambut baik penandatanganan beberapa nota kesepahaman atau MoU kerja sama pertahanan termasuk dalam hal kerja sama maintenance, repair, and overhaul (MRO), pengembangan kapal selam, pengadaan satelit, hingga produksi amunisi kaliber besar,”

Dalam kesempatan tersebut, Jokowi juga berharap kerja sama pertahanan kedua negara tidak sebatas pada belanja alat utama sistem persenjataan (alutsista).

“Saya harap kerja sama pertahanan tidak hanya terfokus pada pembelian alutsista, namun juga memikirkan pengembangan dan produksi bersama, alih teknologi, serta investasi di bidang industri pertahanan,” tegasnya.

Jokowi kemudian dalam pertemuanb tersebut juga menyinggung perihal kerja sama Indo-Pasifik di mana kedua kepala negara telah sepakat untuk menjadikan Indo-Pasifik sebagai kawasan yang damai, stabil, dan sejahtera.

“Mekanisme dialog 2+2 kita akan menjadi forum yang strategis untuk wujudkan visi Indo-Pasifik yang damai dan sejahtera,” tukasnya.

Sebelumnya diketahui Indonesia sepakat untuk melakukan pembelian pesawat Rafale sebanyak enam unit dengan negara Perancis.

“Hari ini kontrak Pembelian 6 pesawat Rafale MRCA telah ditanda tanggani antara Kabaranahan Kemhan dengan Dassault Aviation. Penandatanganan kontrak untuk 36 pesawat Rafale lain menunggu Perpres tentang pembangunan kekuatan pertahanan,” kata Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Kamis (10/2).

Dalam rencana kerjasama yang telah terjalin sebelumnya, dikatakan Prabowo, Indonesia memang berencana untuk memesan 42 pesawat Multi Role Combat Aircraft Rafalle dan persenjataannya yang bernilai 8,14 Milyar Dollar.

“Perancis akan mengizinkan Indonesia memiliki rudal paling cangih yaitu Meteor, yang dapat mencapai lebih dari 200 km,” tukasnya.

Tak hanya pembelian pesawat, dalam pertemuan hari ini juga kedua negara sepakat untuk melakukan kerjasama bidang research and development tentang kapal selam antara PT PAL
dengan Naval Grup.

“Ini yang akan mengarah pada pembelian 2 kapal selam Scorpene yang canggih dengan AIP beserta torpedo dan rudal dengan nilai kontrak bernilai 3,2 Milyar Dollar,” terangnya.

Selain itu, ada juga MoU kerjasama antara PT DI dan Dassault Aviation untuk maintenance, repair dan overhaul untuk pesawat-pesawat Perancis di Indonesia pesawat Rafalle, Heli Caracal dan Heli Super Puma.

“Ada MoU kerjasama antara PT LEN dengan Thales di bidang satelit, ini menuju ke kontrak pengadaan satelit pertahanan dengan kontrak 1,6 milyar dollar,” ungkapnya.

Kerjasama terakhir, ditambahkan Prabowo, adalah kerjasama antara PT Pindad dan Nexter, untuk pembuatan munisi kaliber besar (105, 120 sd 155 mm).