JAKARTA, HOLOPIS.COM – Tentara Iran, Korps Pengawal Revolusi (IRGC) mengumumkan tengah mengembangkan sejata senjata baru disaat musuh bebuyutannya, Israel sibuk perang melawan Suriah.
Melansir dari AFP, senjata yang dinamai ‘Kheibarshekan‘ alias penghancur kastil itu berjenis rudal atas air (surface-to-surface missile/SSM). Dikabarkan, rudal tersebut memiliki jangkauan 1.450 kilometer, yang diklaim mampu menembus sistem anti rudal milik Israel.
“Kemampuan manuver dan kecepatan ekstremnya memungkinkannya mencapai target dalam radius 1.450 kilometer,” kata Kepala Staf Pengawal Revolusi, Mohammad Bagheri yang dikutip, Kamis (9/2).
Hingga kini, Israel belum berkomentar soal ini. Namun, media lokal setempat melaporkan bahwa Negeri Yahudi saat ini masih berada 1.000 km dari perbatasan barat Iran.
Sementara itu, sekutu terkuat Israel, Amerika Serikat (AS) menyebut bahwa pengembangan senjata yang dilakukan Iran merupakan ancaman bagi Israel.
“Pengembangan dan proliferasi rudal balistik Iran menimbulkan ancaman bagi keamanan internasional,” kata Juru Bicara Departemen Luar Negeri Jalina Porter kepada wartawan.
“Kami terus menggunakan berbagai alat nonproliferasi untuk mencegah kemajuan lebih lanjut dari program rudal Iran dan kemampuannya untuk menyebarkan teknologi kepada orang lain.”
Sekadar informasi, Iran merupakan salah satu negara yang dikenal akan tentaranya yang tangguh dan memiliki persenjataan rudal terbesar di Timur Tengah.
Institut Internasional untuk Studi Strategis (IISS), think tank yang berbasis di London Inggris menyebut mengatakan, Iran memiliki sekitar 20 jenis rudal balistik serta rudal jelajah dan drone. Kemampuannya pun bervariasi, di mana salah satu yakni Ghadr-1 yang memiliki jangkauan sekitar 1.800 kilometer.