JAKARTA, HOLOPIS.COM – Seorang hakim Ottawa telah memberikan perintah sementara untuk membungkam klakson yang telah mengganggu penduduk pusat kota Ottawa, Kanada selama 11 hari terakhir.

“Membunyikan klakson bukanlah ekspresi dari pikiran yang baik,” kata Hakim Hugh McLean selama sidang pengadilan di Ottawa, melansir CBC, Selasa (8/2).

Perintah sementara tersebut akan berlaku sesegera mngkin dan dimaksudkan untuk membungkam klakson setiap saat selama 10 hari ke depan. Ini mencakup zona utara Queensway, arteri timur-barat utama kota.

Konvoi truk Kanada
Konvoi truk Kanada sebagai aksi protes peraturan Covid-19 (Foto: The Star)

Pengacara Paul Champ mengatakan, klakson udara / angin dan klakson kereta yang dibunyikan pada tingkat suara 105 hingga 120 desibel untuk waktu yang lama dan dapat menyebabkan kerusakan pendengaran permanen.

“Setiap jam hal ini berlalu, menyebabkan kerugian bagi orang-orang Centretown,” katanya dalam persidangan.

Keith Wilson, seorang pengacara yang mewakili tiga penyelenggara protes yang disebutkan dalam gugatan itu, berpendapat bahwa kliennya , Tamara Lich, Benjamin Dichter dan Chris Barber, tidak bertanggung jawab secara pribadi atas kebisingan yang telah terjadi.

Untuk informasi, hal ini bermula ketika seorang warga bernama Zexi Li mengajukan gugatan di Pengadilan Tinggi atas ganti rugi tekanan emosional, mental, sakit kepala, kesulitan tidur, hingga kesulitan menikmati ketenangan rumah akibat aksi protes yang dilakukan Lich, Dichter, dan Barber.

Seminggu yang lalu, sebuah konvoi mencapai Ottawa setelah melakukan perjalanan melintasi Kanada untuk memprotes pembatasan Covid-19, khususnya mandat vaksin untuk pengemudi truk yang melintasi perbatasan Kanada-AS.

Sejak itu, para demonstran tetap berada di pusat kota dekat Parliament Hill, membunyikan klakson semitruck, mobil, dan kereta api yang diklaim dibunyikan selama 12 hingga 16 jam per hari.

Pengadilan ditunda hingga 16 Februari, di mana semua pihak akan membahas kelanjutan perintah tersebut.