JAKARTA, HOLOPIS.COM – Pakar epidemiologi dari Universitas Indonesia, dr Pandu Riono menyarankan kepada masyarakat, khususnya yang terpapar Covid-19, agar kalem saja menghadapi infeksi virus yang satu ini, apalagi jika tidak disertai dengan gejala yang parah, tanpa penyakit penyerta serta sudah divaksinasi.
Ia menyarankan agar penderita Covid-19 dengan kategori tersebut, agar istirahat yang cukup saja dan konsumsi nutrisi yang baik.
“Bila kena Covid-19 tapi tak bergejala atau gejala ringan, bila sudah divaksinasi lengkap dan tidak ada komorbid, sebaiknya istirahat saja dan konsumsi nutrisi, bisa pulih dengan cepat,” kata Pandu, Senin (7/2).
Ia melarang kepada mereka untuk mengonsumsi obat-obatan yang belum jelas validasi peruntukannya bagi penanganan penyakit Covid-19, apalagi obat-obatan yang masuk kategori merah alias obat keras.
“Tidak perlu konsumsi obat-obatan yang tergolong obat keras,” tegasnya.
Ia juga menyayangkan adanya menteri di Kabinet pemerintahan Presiden Joko Widodo yang sampai gencar mempromosikan satu jenis obat untuk penanganan pasien Covid-19. Namun faktanya, justru obat tersebut tidak efektif sama sekali.
“Ayo ingat siapa saja yang sponsori atau promosikan obat-obatan tersebut. Ingat saja ivermectin yang disponsori oleh Menteri BUMN dan Kepala KSP, sampai Balitbangkes terpaksa atau dipaksa(?) melakukan uji klinik untuk meredamnya,” pungkasnya.
8 Obat yang ternyata tidak berguna untuk Covid-19
Perlu diketahui, bahwa Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Zubairi Djoerban menyebut beberapa obat yang sempat disebut sebagai obat penanganan Covid-19 justru tidak bermanfaat, bahkan cenderung ada yang malah membahayakan tubuh orang yang mengonsumsinya.
“Obat-obat yang dulu dipakai untuk Covid-19 dan kini terbukti tidak bermanfaat, bahkan menyebabkan efek samping serius pada beberapa kasus,” kata Zubairi, (5/2).
Lantas obat-obatan apa saja yang dimaksud, antara lain ; Ivermectin, Klorokuin, Oseltamivir, Plasma Convalescent dan Azithromycin.
Sementara itu, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, dr Reisa Broto Asmoro dalam konferensi persnya pada hari Minggu (6/2) juga mewanti-wanti masyarakat yang menjalani isolasi mandiri (isoman) agar tidak sembarangan menggunakan obat. Obat bagi pasien korona, wajib pakai resep dokter.
“Ini hati-hati. Kita jangan membuat resep pengobatan sendiri, apalagi dengan obat-obat yang tidak dari anjuran tenaga kesehatan,” imbau Reisa dalam keterangannya.