Jumat, 4 Februari 2022
Upaya penggalian akhirnya mencapai kedalaman yang dibutuhkan 32 meter. Tim penyelamat pun mulai menggali secara horizontal untuk mencapai keberadaan bocah tersebut.
Dalam operasi penyelamatan ini, tim juga mengerahkan pipa beton besar yang dimasukkan ke medan sebelum menggali secara manual untuk melindungi personel dan Rayan dari runtuhan batu dan tanah.
Pada malam hari, penggalian mulai dilakukan secara manual dengan menggunakan sekop dan alat sejenisnya, karena takut menyababkan sumur runtuh.
Buldozer yang sebelumnya digunakan disingkirkan dari lokasi untuk mendukung penggalian manual tersebut.
Sabtu, 5 Februari 2022
Operasi penyelamatan berlangsung sepanjang malam. Tim sudah berada lebih dekat dengan keberadaan bocah malang itu.
Komite yang mengawasi operasi juga memberikan informasi terbaru tentang situasi kesehatan bocah laki-laki itu. Mereka menegaskan bahwa kondisi Rayan masih dalam keadaan hidup.
Namun situasi terakhir, dalam sejumlah rekaman video menunjukkan tubuh Rayan yang sudah dikeluarkan dari sumur dengan kondisi sudah meninggal.